Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Selasa, 19 Oktober 2021 | 14:07 WIB
Aiptu Jakaria alias Jacklyn Choppers saat berkunjung ke kantor Redaksi Suara.com, Jakarta, Jumat (1/3). [Suara.com/Arief Hermawan P]

SuaraBekaci.id - Senasib dengan Aipda Monang Parlindungan Ambarita atau Ambarita, seorang polisi terkenal di sosial media atau artis youtube lainnya Aiptu Jakaria atau Jacklyn Chopper juga mengalami perpindahan atau mutasi ke bidang Humas Polda Metro Jaya.

Jacklyn Chopper sebelumnya menjabat di Banit 9 Unit 2 Subdit 4 Ditreskrimum Polda Metro Jaya, kini dipindahkan ke bidang Humas Polda Metro Jaya.

Mutasi jabatan kedua Polisi 'artis' tersebut tertuang dalam Surat Telegram Nomor: ST/458/X/KEP/2021 yang ditandangani oleh Karo SDM atas nama Kapolda Metro Jaya.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan telah membenarkan isi surat telegram tersebut.

Baca Juga: Periksa HP Pemuda Tanpa Surat Izin, Aipda Ambarita Diperiksa Propam

Namun, dia tidak menjelaskan pertimbangan daripada mutasi jabatan tersebut.

"Ya benar," kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa (19/10/2021).

Sebelumnya, Aipda Ambarita mendapat sorotan setelah video saat memaksa untuk menggeledah isi telepon seluler milik pemuda viral di media sosial.

Video aksi Aipda Ambarita ngotot memeriksa HP warga saat razia diketahui merupakan tayangan dalam program di televisi swasta. Cuplikan video itu kemudian viral setelah diunggah ulang di TikTok hingga Twitter.

Video aksi polisi ngoto memeriksa HP milik pemuda itu salah satunya diunggah ulang oleh akun Twitter @xnact. Dia menyoroti tindakan Aipda Ambarita dan beberapa anggota polisi lainnya.

Baca Juga: Polisi 'Artis' Aiptu Jacklyn Choppers dan Aipda Ambarita Dimutasi

Dalam video itu, Aipda Ambarita terlihat ngotot jika aparat kepolisian memiliki wewenang untuk memeriksa handphone milik salah satu pemuda saat mereka tengah melaksanakan razia malam.

Padahal pemuda tersebut telah menolak, sebab dia merasa itu ranah privasinya. Terlebih, pemuda itu juga merasa tidak melakukan suatu tindak pidana.

"Polisi tiba-tiba ambil HP lalu periksa isi HP dengan alasan mau memeriksa barangkali ada rencana perbuatan pidana yang dilakukan melalui HP. Boleh tapi harus didahului dugaan tindak pidana. Sejak kapan pak pol bebas geledah HP dan privasi orang atas dasar suka-suka dia?" kicau @xnact pada Sabtu (16/10/2021).

Polisi Jangan Arogan

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menilai sikap arogansi dan kesewenang-wenangan oknum anggota semacam itu mesti dihentikan.

"Kalau melihat tayangan tersebut malah menunjukan lagi-lagi “humanis” itu masih jargon semata. Model anggota polisi artis melotot pada anggota masyarakat itu tidak layak ditayangkan di TV," kata Bambang kepada Suara.com, Senin (18/10/2021).

Di sisi lain, Bambang menilai peristiwa ini menunjukkan masih minimnya pemahaman hukum yang dimiliki oleh oknum anggota tersebut. Bahayanya, kata dia, oknum tersebut justru merasa seakan merasa paling benar.


"Kewenangan yang sangat besar tanpa sistem kontrol yang ketat, tanpa diiringi pemahaman hukum yang benar alih-alih melahirkan sikap mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat malah memunculkan arogansi. Seolah mereka adalah malaikat yang selalu benar terkait dengan hukum," pungkas Bambang.

Load More