SuaraBekaci.id - WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia berusaha mengakses ratusan gua berisi kelelawan di Prefektur Enshi, Provinsi Hubei China, namun gagal karena ibu Kota China, Beijing menolak akses masuk tersebut.
Para ilmuwan WHO diberitakan telah mencoba mengakses ratusan gua berisi kelelawar di Hubei sebelah barat Kota China tempat Covid-19 pertama kali muncul.
Lansiran New York Post mengutip Washington Post, Kamis (14/10/2021), para ilmuwan juga ingin menyelidiki daerah peternakan satwa liar terdekat yang, sebelum pandemi, diketahui membiakkan ribuan hewan liar.
Michael Worobey, ahli biologi evolusioner di University of Arizona, mengatakan kepada The Post bahwa ahli virologi perlu mencari tahu lebih banyak tentang virus apa yang beredar di kelelawar gua Enshi.
“Kedekatan hewan ternak dan kelelawar yang bisa membawa virus corona seperti itulah yang kami khawatirkan,” kata Worobey. Tapi, tidak ada yang konkret karena penolakan akses dari Beijing.
Para ilmuwan percaya hewan-hewan itu berpotensi menjadi inang perantara bagi virus untuk menyebar dari kelelawar ke manusia.
Menurut mereka, penyelidikan peternakan adalah langkah kunci untuk menentukan asal-usul pandemi.
Para peneliti sedang menyelidiki penularan alami selain teori bahwa Covid-19 lolos dari laboratorium China.
Salah satu teori potensial yang muncul dari penularan alami adalah bahwa virus ditularkan dari kelelawar ke inang perantara, seperti hewan ternak yang kemudian dijual di pasar basah.
Beijing, sementara itu, telah berulang kali mengklaim bahwa pandemi itu berasal dari tempat lain.
Tetapi menurut media lokal China, pasar basah di wilayah Enshi dilarang menjual hewan hidup pada Desember 2019.
Ketentuan ini hanya delapan hari sebelum pemerintah China secara terbuka mengakui bahwa virus baru telah terdeteksi di pasar basah Wuhan.
Enam pasar basah di Enshi ditutup pada Maret 2020 karena pandemi melanda secara global. Masih belum jelas mengapa pasar ditutup begitu cepat.
Sumber rantai pasokan pasar Wuhan mengatakan kepada The Post bahwa beberapa hewan liar yang dijual di Wuhan sebelum pandemi bersumber dari provinsi Hubei, termasuk dari Enshi.
Gua-gua di Enshi juga dikenal memiliki lalu lintas pejalan kaki dan beberapa peternakan satwa liar yang telah ditutup terletak sekitar satu mil dari pintu masuk gua.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar China di Washington tidak dapat memastikan apakah kelelawar atau hewan liar yang dibesarkan di peternakan di Enshi pernah diuji untuk virus tersebut.
Para ilmuwan percaya gua-gua itu berpotensi menyajikan jalur bagaimana virus menyebar dari kelelawar ke hewan lain, atau manusia, sebelum mencapai Wuhan.
Berita Terkait
-
Bagikan Tips Lolos Bea Cukai: WNA China Diduga Pernah Berbagi Trik Lepas dari Tilang Polisi Modal Rp 500 Ribu
-
Branko Ivankovic: Pergantian Pelatih Menunjukkan Timnas Indonesia...
-
Hapus Dosa di Tahun Kelinci Air, Umat Tri Dharma Solo Gelar Ritual Pao Oen
-
Sudah Tidak Bisa Diakses! Ini Alasan Amerika Tutup Aplikasi TikTok
-
Gejala HMPV Mirip Flu, Apa Bedanya dan Bagaimana Cara Mencegahnya?
Terpopuler
- Lex Wu Tanggapi Pembelaan Deddy Corbuzier Soal MBG: Dulu Loe Bukan...
- Ditegur Warga LA Tak Punya Empati Ngonten di Lokasi Kebakaran, Uya Kuya: Kami Diizinkan FBI
- Pemain Keturunan Pamit dari Timnas Indonesia U-20: Karena Konflik Kepentingan, Saya Tidak Melanjutkan
- Coach Justin Nasihati Nova Arianto seusai Timnya Dibantai 0-13 oleh Timnas Indonesia U-17
- Thom Haye Bakal Dilatih Patrick Kluivert: Sangat Gila Saya Mikir...
Pilihan
-
Bukalapak Diguyur Dana Segar IPO Malah Tidur Pulas
-
Siapa Jochem van de Kamp? Bocah 21 Tahun Dianggap Lebih Hebat dari Thom Haye
-
Istri Donald Trump Luncurkan Token Kripto "MELANIA", Harga "TRUMP" Langsung Anjlok
-
Temuan Baru, Pemilik SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang Terafiliasi PIK 2?
-
Setengah Hati Erick Thohir ke Danantara
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu