Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 28 September 2021 | 18:34 WIB
Perkampungan nelayan di Muara Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

SuaraBekaci.id - Wisata Karawang tak banyak diketahui. Namun Karawang menyimpan banyak wisata sejarah, budaya dan alam.

Jika Anda sedang merencanakan untuk berlibur ke Karawang, tidak ada salahnya Anda mengunjungi tempat wisata yang ada di sana. Mulai dari tempat ibadah, situs bersejarah, hingga tempat wisata alam.

Seperti Candi Jiwa yang merupakan Candi tertua di Tanah Jiwa, Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok yang bercerita mengenai sejarah Presiden Soekarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 di belakang tugu, Vihara dengan sejarahnya yang menarik, serta pantai dan danau yang bisa Anda kunjungi.

Tunggu apalagi? Langsung saja siapkan catatan Anda dan berdiskusi dengan teman seperjalanan Anda.

Baca Juga: Ciri Khas Kota Karawang: Goyang Karawang Sampai Rengasdengklok

Berikut daftar tempat wisata di Karawang yang wajib Anda kunjungi:

1. Candi Jiwa Karawang

Yang pertama ada situs sejarah, yaitu Candi Jiwa Karawang yang berlokasi di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Candi ini menjadi situs tertua di Tanah Jiwa, yang merupakan salah satu candi peninggalan agama Buddha yang diprediksi berusia lebih tua dari Candi Borobudur.

Disebut Candi Jiwa, konon menurut warga yang tinggal di sekitar daerah candi, pada zaman dahulu terdapat gundukan tanah yang menutupi candi tersebut dilewati kambing dan kemudian kambing tersebut mati tanpa sebab yang jelas. Karena kejadian tersebut tidak hanya terjadi sekali, maka masyarakat sekitar beranggapan bahwa tempat tersebut memiliki “jiwa”.

Kini kondisi bangunannya tidak lagi utuh dan hanya terlihat dasarnya yang berbentuk persegi empat dengan ukuran 19x19 meter dengan tinggi 1 meter. Ukuran asli keseluruhan candi ini memiliki tinggi sekitar 4,7 meter dengan stupa berbentuk bulat di atasnya.

Baca Juga: Kawasan Glodok Bakal Ditata Jadi Wisata Sejarah Pecinan di Jakarta

Jika Anda berminat untuk mengunjungi Candi Jiwa, maka Anda bisa datang pada pukul 08.00 pagi hingga pukul 16.00 sore, hari Selasa hingga hari Minggu, dengan menyiapkan uang sebesar Rp. 5000 rupiah per orang. Nantinya Anda akan didampingi oleh pihak pengelola untuk memberikan penjelasan mengenai asal-usul, sejarah, dan usia bangunan saat ini.

2. Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok

Masih seputar situs bersejarah, tempat kedua yang bisa Anda jadikan destinasi selanjutnya adalah Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok. Situs bersejarah ini terletak di Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Monumen ini berupa tugu dengan Teks Proklamasi pada dinding depannya, menyangga bola yang bertuliskan tanggal kemerdekaan yang menjadi landasan kepal tangan, dan terdapat tugu bintang dan tugu bendera Merah Putih di sekitarnya. Monumen ini memiliki area yang cukup luas, dikelilingi dengan pagar besi dan jalan semen di tengahnya.

Nantinya Anda akan menemui 4 bulatan di dalam monumen yang mengartikan empat penjuru mata angin, sementara tangan yang mengepal melambangkan sebuah tekad untuk memperjuangkan dan menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Anda bisa melihat dinding yang menggambarkan kisah perjalanan proklamasi dan relief yang menggambarkan Presiden Soekarno-Hatta dibawa ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945, di belakang tugu.

Anda tidak perlu membayar tiket masuk ke monumen ini, tetapi Anda bisa memberikan tip kepada penjaga yang ada di sana.

3. Vihara Sian Djin Ku Poh

Tempat wisata yang satu ini memang merupakan tempat ibadah bagi umat Buddha, tetapi vihara ini dibuka untuk umum lho. Vihara yang berlokasi di Jl. Rangga Gede 1, Tanjung Pura, Karawang ini telah berdiri sejak tahun 1770.

Awal mulanya, vihara ini menjadi tempat mendaratnya rombongan dari Tionghoa ke Teluk Ujung Karawang, menuju Muara Cabangbungin Bekasi, kemudian menyusuri sungai Citarum. Membawa abu leluhur Sian Djin Ku Poh, rombongan yang terdiri atas tiga marga (Marga Khouw, Lauw, dan Tjiong) dipimpin oleh Khow Si Le sebagai pemimpin, mereka menghadapi sungai Citarum dan sungai Cibeet.

Atas kepercayaan yang dianut, mereka meminta putunjuk kepada Mak Sian Djin Ku Poh dan tak kunjung mendapat jawaban. Sehingga mereka berlabuh dan tinggal di tempat yang dikenal sebagai Tanjung Pura, kemudian mendirikan sebuah vihara atau kelenteng yang diberi nama Kelenteng Sian Djin Ku Poh.

Kini, bentuk Vihara Sian Djin Ku Poh berbeda dengan kondisi yang sebelumnya akibat material pembangunan yang berbeda dan banyaknya umat dan pengunjung yang datang ke vihara dari waktu ke waktu.

Di Dalam vihara ini terdapat altar utama (altar Sian Dji Ku Poh), altar Tuhan Yang Maha Esa, Swan Kwan Tee, Mun Sen, Toe Tie Kong, Sakyamuni, dan altar lainnya yang masih banyak lagi.

4. Pantai Tanjung Pakis

Selanjutnya, tempat wisata alam yaitu Pantai Tanjung Pakis yang terletak di 68 KM dari pusat kota Karawang ke arah utara, dan sekitar 22 KM dari area situs Batujaya. Di pantai yang membentang sepanjang 7 KM ini, Anda bisa menyewa perahu untuk menikmati keindahan pantai ini. Selain perahu, Anda juga bisa menikmati dermaga kayu, outbond, dan banana boat.

Tidak perlu khawatir soal makanan, disana terdapat tempat makanan yang menawarkan bandeng bakar, dan warung makan di sekitar pesisir pantai. Selain tempat makan, juga tersedia tempat penginapan yang nyaman dan ber-AC di sekitar pantai.

Dengan menyiapkan biaya sebesar Rp. 5.000 rupiah per orang, Anda bisa mengunjungi pantai ini dari pukul 07.00 hingga 17.00 di hari Senin – Minggu. Jika Anda membawa kendaraan pribadi, maka Anda harus menyediakan biaya parkir motor sebesar Rp. 5000 rupiah, dan Rp. 10.000 rupiah untuk mobil.

5. Danau Cipule

Selain pantai, Anda juga bisa mengunjungi salah satu danau yakni Danau Cipule atau yang sering dikenal dengan julukan Danau Tobanya. Disebut Danau Tobanya karena danau ini sangat luas dan besar seperti Danau Toba di Sumatera. Danau ini berlokasi di 20 KM dari pusat kota Karawang, 3 KM dari Bendungan Walahar arah ke Selatan, tepat di tepian Sungai Citarum, Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Kawa Barat.

Danau yang memiliki luas sekitar 90 hektar dengan kedalaman 2 meter ini dulunya merupakan tempat bekas lahan tambang pasir, dan kemudian terbentuk menjadi danau karena proses tambang yang dilakukan secara terus-menerus sehingga membentuk sebuah cekungan besar. Di sini, Anda bisa menikmati wahana permainan air seperti perahu rakit hingga perahu bebek-bebekan yang bisa digunakan untuk mengelilingi danau. Selain itu juga terdapat area parkir, kamar mandi, toilet, dan mushola.

Sama seperti Pantai Tanjung Pakis, Anda juga tidak perlu khawatir untuk membawa makanan dari rumah. Di danau ini, terdapat saung bambu serta warung-warung sederhana yang menyediakan berbagai jenis kuliner khas Karawang. Anda bisa menikmati hidangan seperti udang tawar dan ikan goreng yang masih segar lengkap dengan sambel lalapan.

Dan ternyata, pada tahun 2011, danau ini menjadi tempat untuk kejuaraan lomba dayung sekelas SEA Game lho. Nah untuk mengunjungi Danau Cipule ini, Anda harus menyediakan biaya sebesar Rp. 5000 rupiah per orang.

(Carrisa)

Load More