SuaraBekaci.id - Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paud Dikdasmen) Kemendikbudristek, sudah ada 1.296 sekolah yang melaporkan klaster Covid-19 saat PTM Terbatas, total ada 11.615 siswa positif Covid-19.
Terkit itu, Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jejen Musfah menilai, pembukaan sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di tengah pandemi Covid-19 adalah sebuah dilema.
Jejen mengatakan memang idealnya kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah memang dilakukan setelah pandemi usai, namun hal itu beresiko untuk pendidikan anak itu sendiri.
"Ini dilema memang, pada satu sisi yang ideal tentu menunggu sampai pandemi ini betul-betul zero ya, tapi tidak ada satu pun negara yang tahu pasti kapan pandemi ini akan berakhir," kata Jejen dalam diskusi virtual, Selasa (21/9/2021).
Dia berharap orang tua selalu mengawasi kesehatan anak di masa pandemi ini agar tidak mudah terserang virus Covid-19, dan terus mengajarkan anak pentingnya protokol kesehatan.
"Yang perlu dilakukan untuk mengatasi was-was itu sebagai guru ya tentu kita harus menjaga makanan, minuman, istirahat, olahraga dan mental anak, jadi jangan lupa yang utamanya itu menjaga asupan makanan mereka supaya mereka sehat bugar senang enjoy," ucapnya.
Jejen menyebut pembukaan sekolah saat ini sudah sangat mendesak dilakukan, terutama di daerah yang punya jaringan internet, tidak ada gawai, atau tidak memungkinkan melakukan belajar online.
Jika ada kasus positif Covid-19, maka sekolah itu harus segera ditutup, disterilkan, dan dilakukan kontak tracing terhadap semua orang yang masuk sekolah.
"Ditutup ketika terdeteksi ada kasus, kemudian setelah beberapa hari dibuka lagi, karena kita hanya melihat dari penilaian-penilaian satgas Covid-19 bahwa wilayah PPKM 1,2,3 itu bisa melaksanakan PTM," tuturnya.
Baca Juga: AHY Temui Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Ada Apa?
Sebelumnya Paud Dikdasmen Kemendikbudristek menjabarkan, 1.296 sekolah yang melaporkan klaster Covid-19 saat PTM Terbatas, total ada 11.615 siswa positif Covid-19.
"Kasus penularan itu kira-kira 2,78 persen yang melaporkan," kata Dirjen Paud Dikdasmen, Jumeri sebagaimana dikutip suara.com
Data ini didapatkan dari 46.500 sekolah yang sudah melakukan PTM Terbatas per tanggal 20 September 2021.
Dia merinci jumlah klaster Covid-19 paling banyak ada di Sekolah Dasar (SD) sebanyak 581 sekolah, lalu di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 525 sekolah, dan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 241 sekolah.
Sementara di Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 170 sekolah, di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ada 70 sekolah, dan di Sekolah Luar Biasa (SLB) ada sebanyak 13 sekolah.
Pelajar SD menjadi yang paling banyak terkena Covid-19 akibat PTM Terbatas yakni sebanyak 6.908 orang, dan 3.174 guru SD juga positif Covid-19.
Berita Terkait
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Bukan Rem Blong Tapi Ngantuk, Sopir Tabrak Siswa di Cilincing Resmi Tersangka
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
Terkini
-
BRI 130 Tahun: Jejak Raden Bei Aria Wirjaatmadja, Perintis Keuangan Rakyat Indonesia
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan