Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Selasa, 21 September 2021 | 15:30 WIB
Para nakes yang selamat dari serangan KKB Papua di Kiwirok. [ANTARA]

SuaraBekaci.id - Tenaga Kesehatan (Nakes) korban selamat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Perwakilan Papua. Mereka datang untuk meminta perlindungan dan perhatian dari Pemerintah.

Sebagaimana dilansir dari ANTARA, Selasa (21/09/2021) Komnas HAM menerima pengaduan sejumlah nakes yang selamat dari KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

"Komnas HAM Papua sudah menerima dan mendengar langsung pengaduan nakes korban kekerasan KKB Kiwirok, ya, kami sangat prihatin dan menyesali adanya kejadian ini," kata Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua Frits B. Ramandey usai menerima pengaduan nakes korban kekerasan KKB Kiwirok di Jayapura.

Ditegaskan pula bahwa tenaga kesehatan yang bertugas di mana pun harus dapat dilindungi karena sangat berjasa dan mulia dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat di kampung-kampung.

"Empat nakes yang datang mengadu di Komnas HAM Papua kami berikan apresiasi karena sudah mau datang dan menyampaikan persoalan terhadap kasus kekerasan KKB kepada mereka sebagai pekerja kemanusiaan di Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang," kata Frits Ramandey.

Guna memberikan kenyamanan bekerja bagi tenaga kesehatan di mana saja bekerja, dia berharap pemerintah dan aparat berwenang perlu memberikan perlindungan jaminan keamanan.

Frits menyebutkan sejumlah tenaga kesehatan mengadu Komnas HAM mengaku trauma.

"Pemerintah dan instansi berwenang bisa memberikan jaminan keamanan untuk tenaga kesehatan yang bekerja melayani masyarakat di daerah pedalaman maupun wilayah terpencil lainnya," kata Frits.

Kasus kekerasan KKB Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang pada hari Senin (13/9) mengakibatkan sejumlah nakes mengalami korban, seorang suster Gabriela Meilani meninggal dunia di jurang kedalaman 500 meter.

Sementara itu, mantri Gerald Sokoy hingga saat ini masih hilang dan belum diketahui nasibnya. (Antara)


Pewarta : Muhsidin

Load More