SuaraBekaci.id - Tersangka Penista Agama, Muhammad Kece pernah jadi pendeta dan sekolah di pesantren. Kehidupan jelimet Muhammad Kece diceritakan teman semasa SMP di Dusun Burujul, Desa Limusgede, Kabupaten Pangandaran.
Muhammad Kece tinggal dan menetap di Dusun Burujul. Asep telah mengenal Kece sejak duduk di bangku sekolah.
Asep adalah Kepala desa setempat merupakan teman kecil Muhammad Kece.
Menurutnya, ayah Kece merupakan orang berada yang memiliki kebun kopi. Bahkan, saat teman-temannya masih belum memiliki kendaraan, Kece sudah dibelikan sepeda motor.
Saat itu, menurut Asep, Muhammad Kece menjadi satu-satunya pelajar di SMP yang datang menggunakan sepeda motor. Itulah mengapa, Muhammad Kece selalu menjadi sorotan banyak teman-temannya. Namun, entah mengapa, saat mamasuki kelas dua, Muhammad Kece tiba-tiba berhenti sekolah.
“Tapi saya tidak tahu penyebabnya,” ujar Asep, dikutip Selasa 31 Agustus 2021.
Muhammad Kece rupanya melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Nurul Huda yang berjarak cukup jauh dari tempatnya tinggal.
Pada kesempatan tersebut, dia mulai mendalami islam termasuk mempelajari kitab kuning seperti Jurumiyah.
Kabarnya, dia tak bertahan lama di pesantren, namun tetap menjalankan nilai-nilai keislaman yang diajarkan di ruang pendidikan tersebut. Bahkan, pada 1986, dia menikahi santriwati Nurul Huda dan dikaruniai dua orang anak.
Baca Juga: Alhamdulillah! Muhammad Kece Sudah Sehat, Proses Hukum Bisa Dilanjutkan
Menurutnya, Muhammad Kece berotak encer meski sejatinya memang menyeleneh. Setelah kembali ke desanya, Muhammad Kece membuat kontroversi soal agama dengan pemikirannya yang aneh tersebut.
Tak hanya itu, Muhammad Kece juga berganti agama dan menjadi misionaris di desanya. Pada 2003, Muhammad Kece diinterogasi masyarakat dan tokoh agama atas dugaan yang tidak-tidak.
“Saat itu diminta hengkang dari Desa Limusgede, setengah diusir,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pangandaran H Otong Aminudin mengaku sangat mengenal Kece. Menurutnya, hubungan dia dan pria kontroversial tersebut tak pernah akur.
“Saya sendiri sering bergesekan dengan orang itu, karena dia sering bikin kontroversi di sini,” tegasnya.
Lebih jauh, dia memastikan, Kece telah memurtadkan 25 orang di desanya. Bahkan, Kece sendiri merupakan plesetan dari Kace yang berarti Kafir Celaka. Istilah tersebut diberikan warga setempat lantaran ulahnya tersebut
Berita Terkait
-
Baca 41 Buku tentang Nabi Muhammad, Mongol Stres Temukan Pedoman Hidup
-
5 Parfum Aroma Kasturi Paling Halus, Konon Wangi Favorit Nabi Muhammad
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Biaya Masuk Pondok Pesantren Lirboyo, Tempat Gus Elham Menimba Ilmu
-
Viral Cium Anak Kecil, Gus Elham Yahya dari Pondok Pesantren Mana?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar