Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 26 Agustus 2021 | 16:42 WIB
Ilustrasi takut (pixabay)

SuaraBekaci.id - Apa itu Anxiety Disorder? Anxiety Disorder bisa juga disebut gangguan kesematasan berlebih.

Anxiety Disorder adalah hal yang wajar dialami seseorang saat menghadapi situasi yang membuatnya takut, tegang, khawatir, ataupun merasa terancam.

Namun, anxiety disorder atau rasa cemas yang berlebihan, muncul tanpa sebab, dan bahkan sulit dikendalikan tidak boleh dianggap sepele.

Perlu diketahui, rasa cemas dan gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah dua hal yang berbeda.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Dampak Pandemi Covid-19 untuk Kesehatan Mental: Bikin Cemas dan Khawatir

Anxiety atau rasa cemas merupakan sesuatu yang normal ketika menghadapi sesuatu yang bisa menimbulkan stres dan akan pulih ketika hal pemicunya dihilangkan.

Ilustrasi Anxiety Disorder, gangguan kecemasan, wanita cemas, takut (elemen envato)

Namun, berbeda dengan Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan yang bisa muncul tanpa sebab dan tanpa kendali.

Faktor Anxiety Disorder

Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan berlebihan, di antaranya.

  • Trauma psikologis atau pengalaman buruk yang memicu stres
  • Keturunan
  • Gangguan kepribadian
  • Efek samping obat atau zat tertentu, termasuk kafein dan narkoba.
  • Penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid.

Gejala Anxiety Disorder

Baca Juga: Teman Punya Fobia Sosial? Ini yang Bisa Anda Lakukan Untuknya!

Ilustrasi merajut. (Shutterstock)

Penyakit gangguan kecemasan atau cemas berlebihan bisa berwujud berbagai macam, seperti serangan panik, gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, dan fobia atau rasa takut yang berlebihan.

Anxiety memiliki sejumlah gejala yang muncul pada orang yang sedang cemas. Hal tersebut termasuk normal dan biasanya segera hilang saat pemicunya juga menghilang. Berikut gejalanya:

  1. Merasa kesulitan, panik, atau takut.
  2. Tidak bisa tenang atau tetap diam.
  3. Jantung berdebar
  4. Tangan dan kaki terasa dingin, berkeringat, mati rasa, atau kesemutan.
  5. Sesak napas.
  6. Merasa pusing.
  7. Mulut kering.
  8. Mual.

Namun, pada orang yang memiliki gangguan kecemasan, gejala yang muncul bisa lebih bervariasi, misalnya:

  • Mudah lelah.
  • Selalu merasa gelisah.
  • Mudah marah.
  • Sulit berkonsentrasi atau mengosongkan pikiran.
  • Otot terasa tegang.
  • Gangguan tidur.
  • Sulit mengendalikan rasa cemas.
  • Merasa sakit hati atau “berada di ujung tanduk”.

Cara Mengatasi Anxiety Disorder

Ilustrasi Takut (Pexels.com/Nothing Ahead)

Rasa cemas bisa diatasi jika ditangani dengan baik. Inilah beberapa cara mengatasi anxiety disorder, dilansir dari healthline.

  • Mencukupi waktu tidur dan istirahat
  • Mengurangi konsumsi kafein dan minuman beralkohol
  • Mengatasi stres dengan mencoba teknik relaksasi, misalnya meditasi dan yoga
  • Beraktivitas fisik atau berolahraga secara teratur
  • Bercerita kepada teman atau orang yang bisa dipercaya.

Bila anxiety tidak juga hilang padahal sudah dilakukan dan faktor pemicunya juga sudah ditangani. Sebaiknya segera konsultasikan ke psikiater. Hanya psikiater atau ahli yang bisa menentukan seseorang mengalami anxiety disorder atau tidak melalui serangkaian pemeriksaan.

Bila pemeriksaan menunjukkan hasil anxiety disorder, maka psikoterapi dan konseling menjadi jalan yang ditempuh untuk memulihkannya. Pemberian obat penenang juga dilakukan bila memang diperlukan.

(Lolita Valda Claudia)

Load More