SuaraBekaci.id - Taliban mulai munculkan sikap kejam. Sebanyak 3 warga ditembak mati karena mau kibarkan bendera Afghanistan. Sementara ada belasan orang luka-luka.
Saat itu mereka melakukan aksi protes di Jalalabad.
Aksi protes berubah menjadi bentrokan antara Taliban dan warga di Pashtunistan Square di timur kota Jalalabad, sekitar 115 km dari ibu kota Kabul.
Menyadur The Independent Kamis (19/8/2021), aksi protes tersebut terjadi pada Rabu (18/8/2021) oleh kelompok pejuang pemerintahan Afghanistan.
Residen lokal Salim Ahmad mengatakan kepada media lokal bahwa anggota Taliban awalnya membuat tembakan peringatan untuk membubarkan kerumunan.
Namun, seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters setidaknya tiga orang meninggal akibat terkena tembakan yang belum diketahui dari mana asalnya.
Para korban diduga ditembak oleh Taliban setelah mencoba mengganti spanduk kelompok tersebut menggunakan bendera Afghanistan.
Aksi serupa juga dilaporkan di alun-alun Daronta yang terletak tak jauh dari kota Jalalabad, serta di Khost, yang berjarak sekitar tujuh jam dari Jalalabad.
Dalam video yang dibagikan oleh media lokal di media sosial terdengar beberapa suara tembakan dan penduduk setempat berlari untuk menyelamatkan diri.
Baca Juga: Nasib Ekonomi Afghanistan di Tangan Taliban
Al Jazeera melaporkan orang-orang bersenjata yang melepaskan tembakan peringatan adalah para pejuang Taliban yang kemudian terlihat menyerang warga.
Dalam video lain, pengunjuk rasa terlihat mengibarkan bendera Afghanistan yang kemudian disambut sorak sorai orang-orang yang ada di sekitarnya.
Taliban belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait aksi protes yang melibatkan anggotanya tersebut.
Sejak mereka menguasai Kabul pada hari Minggu, Taliban banyak mencopot bendera Afghanistan dan menggantinya dengan bendera hitam putih milik Taliban.
Puluhan pejuang Taliban juga terlihat mengibarkan bendera Taliban dan mengibarkannya di gedung-gedung utama di seluruh Afghanistan.
Tag
Berita Terkait
-
'Ku Ledakkan Kau!' Detik-Detik Mencekam Pria Diduga ODGJ Ditembak Mati Polisi di OKU
-
Afghanistan Pulihkan Akses Internet 48 Jam Setelah Penutupan Taliban
-
Tragis! Staf KBRI Zetro Leonardo Ditembak Mati di Peru, DPR Minta Kasus Diusut Tuntas
-
Peluru Taliban yang Menyalakan Perjuangan Malala untuk Pendidikan
-
Taliban Promosikan Pariwisata Afghanistan dengan Parodi 'Nyentrik': Berani Coba?
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar