Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 09 Agustus 2021 | 10:31 WIB
Ilustrasi Twitter. [Claudio Schwarz | @purzlbaum/Unsplash]

SuaraBekaci.id - Etika di media sosial perlu diingat dalam kehidupan serba digital saat ini. Sebab ada macam-macam perilaku orang saat menggunakan media sosial.

Ada yang masih menjaga kesopanan, layaknya sedang berinteraksi di dunia nyata.

Akan tetapi banyak pula yang menjadi jahat ketika berada di dunia maya. Etika di media sosial juga perlu dipelajari agar pengguna tidak terjerat dalam jeratan hukum kepolisian.

Jangan sampai kamu termasuk mereka yang disebut minim akhlak. Karena tak menjaga etika ketika bermedia sosial.

Baca Juga: PDIP Kritik Jokowi Soal Pandemi, Pengamat: Bisa Jadi Megawati Merasa Tidak Dilibatkan

Berikut daftar etika di media sosial yang perlu dilakukan, dikutip dari tulisan Latifah di YourSay:

1. Jangan membagikan semua hal

Etika di media sosial perlu diingat dalam kehidupan serba digital saat ini. Sebab ada macam-macam perilaku orang saat menggunakan media sosial. Ilustrasi Instagram di smartphone. [AFP]

Ketika menggunakan media sosial, hendaknya kamu membuat batasan.

Hindari sampai terjadi oversharing, yakni membagikan sesuatu yang bersifat pribadi, penting dijaga kerahasiaannya, atau berbagai hal lain yang sebenarnya tak bermanfaat sama sekali.

Membagikan semua hal, selain bisa membahayakan, karena informasi pribadimu mudah terakses publik, juga dapat membuatmu dicap ‘lebay’, ‘norak’, atau sebutan lain yang tak mengenakkan akibat kekeliruanmu itu.

Baca Juga: Keras! Ngabalin ke Rocky Gerung: Kita Doakan Profesor Abal-Abal Ini Cepat Menikah

2. Memberi kritik dengan cara yang baik

Etika di media sosial perlu diingat dalam kehidupan serba digital saat ini. Sebab ada macam-macam perilaku orang saat menggunakan media sosial. Ilustrasi Instagram di smartphone. [Shutterstock]

Ketika kamu menemukan unggahan yang salah, hindari mencaci-maki, atau menghina.

Kalaupun ingin memberi saran, lakukan dengan cara santun, layaknya kamu sedang mengkritik orang lain di dunia nyata.

Cobalah perlakukan orang lain, layaknya kamu ingin diperlakukan. Kamu bakal sakit hati, kan, kalau ada yang mengkritikmu dengan kasar, atau malah menghina?

3. Gak perlu usil untuk terus mengoreksi

Etika di media sosial perlu diingat dalam kehidupan serba digital saat ini. Sebab ada macam-macam perilaku orang saat menggunakan media sosial. Ilustrasi Instagram (Shutterstock)

Ketika ada yang salah ketik, jangan merasa tinggi dengan mengoreksi kesalahan orang lain, yang sangat mungkin hal itu tidak disengaja.

Apalagi menjadikannya bulan-bulanan. Itu malah menunjukkan kualitas dirimu yang arogan, atau sok pintar.

Termasuk ketika seseorang melakukan kekeliruan penggunaan grammar.

Jika berniat mengoreksinya supaya dia bisa memperbaiki diri, sampaikan dengan santun. Jangan mengejek!

4. Jangan mengganggu kenyamanan orang lain

Etika di media sosial perlu diingat dalam kehidupan serba digital saat ini. Sebab ada macam-macam perilaku orang saat menggunakan media sosial.Ilustrasi Instagram (Shutterstock).

Ketika kamu ingin mengambil gambar, atau melakukan pemotretan di ruang publik, pastikan gak mengganggu kenyamanan orang lain.

Karena gak semua orang senang berfoto, dan berhak untuk merasakan ketenangan.

5. Jangan mengunggah hal-hal buruk

Etika di media sosial perlu diingat dalam kehidupan serba digital saat ini. Sebab ada macam-macam perilaku orang saat menggunakan media sosial. Ilustrasi Twitter. (Pixabay/Free-Photos)

Setiap orang kalau mau jujur, pasti punya naluri, untuk mengetahui mana yang benar dan yang salah. Hindari mengunggah hal-hal yang kamu sadar, bahwa itu salah atau gak baik, ke media sosial.

Selain bisa menyalahi aturan, juga kamu bakal dapat dosa jariyah, bila perilaku burukmu itu diikuti banyak orang.

Nah, menurutmu selain etika yang telah disebutkan tadi, hal apa lagi yang mesti kamu patuhi supaya bermedia sosial bisa memberi rasa nyaman ke setiap orang?

CATATAN: Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Load More