Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 03 Agustus 2021 | 11:40 WIB
Presiden Joko Widodo menyerahkan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada para pelaku usaha mikro di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 30 Juli 2021 [Sekretariat Presiden RI]

SuaraBekaci.id - Pernyataan keras dilayangkan Persaudaraan Alumni minta Jokowi mundur jika tak pecat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Hal itu dinyatakan Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin.

Novel Bamukmin mendorong agar orang nomor satu di Indonesia itu untuk memecat Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang dinilai gagal dalam memahami sejarah bangsanya sendiri.

Bahkan dia sampai menyeret-nyeret nama Ketua Umum PDIP Megawati Seokarnoputri hingga mendesak Presiden Jokowi untuk memecat pria yang akrab dipanggil Gus Yaqut tersebut.

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas di DPR RI, Senin (31/5/2021). [Suara.com/Novian Ardiansyah]

Desakan untuk memecat Menteri Agama itu didasari atas adanya polemik ucapan selamat Hari Raya Naw-Ruz 178 EB kepada umat Baha’i. Hal itu membuat Novel geram dan mendesak Presiden Jokowi turun tangan mengambil sikap.

Baca Juga: Jokowi Klaim Tren Kasud Covid-19 Turun, PPKM Level 4 Diperpanjang

Dia meminta Presiden Jokowi agar lekas mencopot jabatan menteri agama dari Gus Yaqut karena dinilai telah gagal paham dengan keberadaan agama-agama di Indonesia.

“Presiden wajib pecat menteri agama (Gus Yaqut) karena gagal paham dalam sejarah di Indonesia dan sangat memalukan sekali,” kata Novel.

Menurut simpatisan Habib Rizieq Shihab ini, bukan kali ini saja Gus Yaqut melakukan kesalahan selama menjabat sebagai Menteri Agama, melainkan sudah berkali-kali.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (dokumentasi Kemenag)

Oleh sebabnya Novel Bamukmin menganggap bahwa sosok Menteri Agama Gus Yaqut justru membuat gaduh dan mengadu domba bangsa Indonesia.

“Selalu bikin gaduh dengan mengadu domba anak bangsa,” tuturnya.

Baca Juga: Kebijakan Jokowi Soal Pandemi Covid-19 Dikritik Yusril, Rizal Ramli: Ini Serius

Kemudian Novel lantas menyinggung soal sikap Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yang juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Partai Komunis China beberapa waktu lalu.

Kedua tokoh tersebut dianggap sama-sama membuat bangsa Indonesia gaduh dan menimbulkan perpecahan.

Presiden Jokowi saat video call dengan peraih medali emas Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani. (Tangkap layar/ist)

“Ucapan yang telah dilakukan oleh menteri agama dan Megawati sudah satu paket ingin memecah belah bangsa dengan kegaduhan-kegaduhan yang dibuat,” ujar Novel.

Novel pun berharap agar Presiden Jokowi tak membiarkan mereka melakukan keselahan dan segera bersikap tegas.

Namun apabila seorang presiden saja tak mampu mengambil langkah yang bijak dan adil, Novel menyarankan agar Jokowi yang mundur dari jabatannya.

“Ini artinya kalau Jokowi tidak bisa memberikan sanksi tegas, maka Jokowi harus mundur sesuai konstitusi yang ada,” pungkas Novel Bamukmin.

Load More