SuaraBekaci.id - Viral foto paru-paru pasien COVID-19 setelah disuntik vaksin Sinovac, Astrazeneca, dan Pfizer. Dilansir AyoJakarta.com, foto itu beredar di media sosial foto rontgen yang menunjukkan perbedaan pasien Covid-19 yang belum divaksin dan sudah divaksin.
Foto tersebut diunggah oleh seorang dokter bernama dr Anne Gabriel-Chan di media sosial Facebook.
Dalam foto tersebut, dokter itu membandingkan hasil dari kedua paru-paru yang ternyata terlihat nyata perbedaannya.
Lantas dr Anne Gabriel-Chan perlihatkan kondisi paru-paru orang yang sudah mendapat vaksin Sinovac, Astrazeneca, hingga Pfizer.
Menurut dr Anne Gabriel-Chan, tiga di antara foto rontgen yang dibagikannya memiliki kasus ringan hingga tanpa gejala karena sudah divakin.
Sementara itu, satu foto rontgen paru-paru milik pasien, ia mengalami sesak napas dan dirawat di ruang intensif care unit (ICU), karena ia tak divaksin.
Diketahui, dr Anne Gabriel-Chan adalah dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum dan Pusat Medis China.
Dia mengingatkan masyarakat untuk mendapatkan vaksin apa pun yang tersedia.
"Ya, Anda masih bisa terkena Covid-19 meski sudah divaksinasi lengkap, tetapi sebagian besar mengalami gejala ringan." tulisnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Keterisian BOR Rumah Sakit di Medan Capai 73 Persen
Sebelumnya, seorang dokter asal Amerika Serikat, dr Faheem Younus juga memberikan contoh foto dari kondisi paru-paru manusia sebelum dan sesudah divaksin Covid-19.
Dalam postingan yang ia unggah di media sosial Twitter pada Kamis 15 Juli 2021 sang dokter memberikan dua gambar yang membandingkan kondisi paru-paru sebelum dan setelah divaksin Covid-19.
Hasilnya jelas sungguh mencengangkan, bagaimana tidak, hasil rontgen jantung yang sudah divaksin Covid-19 jauh lebih bersih daripada jantung yang belum divaksin.
dr Faheem yang juga merupakan seorang dokter ahli penyakit dalam dan menular itu menjelaskan siapapun memang bisa terpapar Covid-19 setelah divaksin tetapi efek yang ditimbulkan sangat jauh berbeda.
"Anda bisa terkena Covid setelah vaksinasi tetapi biasanya penyakit ringan," tulis dr Faheem Younus.
Tag
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman