Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 26 Juli 2021 | 08:30 WIB
Penjual melayani pembeli di Warteg Dias Berkah, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (27/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBekaci.id - Aturan baru PPKM level 4 sampai 2 Agustus 2021. Salah satu aturannya, warteg boleh buka namun hanya bisa menampung 3 orang makan di tempat dan secara bergantian.

Aturan itu tercantum dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 24 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 dan Level 3 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali. Inmendagri tersebut diteken oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Jakarta pada 25 Juli 2021.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau (PPKM) Jawa-Bali diperpanjang sejak 26 Juli hingga 2 Juli 2021. Pemerintah pun mengatur sejumlah aturan bagi wilayah yang menerapkan PPKM level 4.

Video pembeli siram penjual warteg usai makan. (Instagram/nenk_update)

Ada sejumlah perbedaan yang terdapat pada Inmendagri baru dibandingkan Inmendagri Nomor 23 Tahun 2021.

Baca Juga: Varian Delta Merebak di Afrika, Aljazair Kembali Berlakukan Pembatasan Covid-19

Semisal pada aturan makan di tempat pada warung kecil.

Kalau pada aturan sebelumnya dijelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan makan/minum ditempat umum (warung makan, rumah makan, kafe, pedagang kaki lima, lapak jajanan) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan ditempat (dine-in).

Sementara pada Inmendagri 24/2021 ada sejumlah kelonggaran untuk tempat makan berskala kecil. Dalam aturannya dijelaskan bahwa warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat sampai dengan pukul 20.00 waktu setempat dengan maksimal pengunjung makan ditempat 3 orang dan waktu makan maksimal 20 menit. Pengaturan teknis berikutnya diatur oleh Pemerintah Daerah.

Penjual melayani pembeli di Warteg Dias Berkah, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (27/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sedangkan untuk restoran/rumah makan, kafe dengan lokasi yang berada dalam gedung/toko tertutup baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall hanya menerima delivery/take away dan tidak menerima makan ditempat (dine-in).

Untuk kegiatan pada pusat perbelanjaan/mall/pusat perdagangan masih belum diperbolehkan karena ditutup sementara.

Baca Juga: Kabar Duka, 5 Orangtua Artis Meninggal Positif COVID-19, Mereka Sudah Berjuang Keras

Aturan itu dikecualikan bagi pegawai toko yang melayani online dengan maksimal 3 orang setiap toko, restoran, supermarket, dan pasar swalayan dapat diperbolehkan dengan memperhatikan ketentuan.

Lanjut untuk supermarket, pasar rakyat, toko kelontong dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 WIB waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50 persen.

Pedagang melayani pembeli di Warteg Subsidi Bahari kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (28/3). [ANTARA FOTO/Reno Esnir]

Untuk apotek dan toko obat dapat buka selama 24 jam.

Lalu untuk pasar rakyat yang menjual barang non kebutuhan sehari-hari dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen dan jam operasi sampai pukul 15.00 waktu setempat.

Adapun bagi pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol Kesehatan ketat sampai dengan pukul 20.00 waktu setempat dan pengaturan teknisnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Load More