Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 16 Juli 2021 | 17:27 WIB
Suasana pos penyekatan PPKM Darurat di Underpass Mampang, Jumat (16/7/2021). (Suara.com/Arga)

SuaraBekaci.id - PPKM darurat diperpanjang sampai akhir Juli 2021. PPKM darurat Jawa-Bali akan berakhir sampai 20 Juli 2021.

Hal itu dipastikan Menko PMK Muhadjir Effendy di Yogyakarta.

"Tadi rapat kabinet terbatas yang saya ikuti di Sukoharjo, sudah diputuskan Bapak Presiden dilanjutkan sampai akhir Juli," kata Muhadjir Effendy saat meninjau Hotel University Club UGM yang dijadikan shelter pasien corona, Jumat (16/9/2021).

Kebutuhan oksigen menipis

Baca Juga: Dedi Mulyadi Sarankan Komandan Satpol PP Bawa Uang Tunai saat Operasi PPKM ke Pedagang

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebutuhan oksigen di Tanah Air sedang mengalami peningkatan jumlah permintaan hingga lima kali lipat akibat lonjakan jumlah pasien COVID-19.

"Dari sisi oksigen, kami juga update ke kabinet bahwa kebutuhan oksigen memang meningkat sangat pesat dari sebelumnya 400 ton per hari, naik sekarang hampir menjadi 2.000 ton per hari," katanya saat memberikan keterangan secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Menurut Budi, pemerintah sudah memberikan strategi pemenuhan suplai kebutuhan oksigen dengan cara menggunakan kapasitas akses dari pabrik maupun industri yang ada di dalam negeri bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.

"Ada sekitar 240 ton sampai 250 ton per hari kapasitas akses yang bisa kami gunakan dari industri-industri dalam negeri," katanya.

Budi mengatakan, pemerintah sedang mencoba membangun strategi pengadaan alat oksigen konsentrator yang lebih praktis dalam penggunaan bagi pasien COVID-19.

Baca Juga: PPKM Darurat Cuma Atur Rakyat, Pemerintah Luput Tulis Kewajiban Negara

"Ini adalah alat kecil yang membutuhkan listrik saja kita bisa pasang baik di rumah maupun di tempat tidur rumah sakit untuk mensuplai oksigen dengan kapasitas 10 liter atau 5 liter per menit sehingga cukup untuk tempat tidur isolasi," katanya.

Budi menambahkan, pemerintah juga berencana untuk membeli sekitar 20 ribu sampai 30 ribu oksigen konsentrator yang bisa menyediakan sekitar 600 ton oksigen per hari untuk rumah sakit.

"Kita juga bisa pinjamkan ke rakyat yang membutuhkan," katanya.

Load More