Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Selasa, 13 Juli 2021 | 21:11 WIB
McLaren GT, sebagai ilustrasi [McLaren].

SuaraBekaci.id - Akhir pekan kemarin, Minggu (11/7/2021), final Piala Euro 2020 di Stadion Wembley, sekitar 50 menit perjalanan bermobil dari London, ibu kota England dan Britania Raya berubah menjadi arena aksi anarkistis. Termasuk yang menimpa driver Formula One (F1) Lando Norris dari tim McLaren.

Dikutip Suara.com, jaringan SuaraBekaci.id, dari The Sun dan BBC Sport, tak kurang dari 2.500 fans berat sepakbola membobol Stadion Wembley dan menciptakan kerusuhan. Utamanya tidak terima kekalahan mesti diderita tim The Three Lions, England dari tim Squadra Azzurra, Italia.

Penjarahan pun terjadi, tak terkecuali atas Lando Norris. Padahal, ia adalah pembalap tuan rumah, England. Berlaga untuk tim negeri sendiri, dengan markas berlokasi di Woking, Surrey, hanya sekitar satu jam dari Stadion Wembley.

Lando Norris di Stadion Wembley [Instagram: @landonorris].

Namun para perusuh tidak pandang bulu. Mereka gelap mata dan dua orang di antaranya, masih pemuda tanggung, mendekati Lando Norris. Salah satu dari mereka memegangi driver F1 berdarah campuran Inggris - Belgia, kelahiran 13 November 1999 ini. Lantas satu lagi menjarah arloji di pergelangan tangan.

Baca Juga: Sebelum Patah Kaki, Conor McGregor Sempat Pamer Rolls-Royce Phantom

Bagi penggemar otomotif mungkin mengherankan, pasalnya Lando Norris saat itu tengah berjalan menuju mobil official tim yang ia kemudikan sendiri. Sebuah supercar McLaren GT senilai 165 ribu poundsterling Inggris atau sekira Rp3,308 miliar.

Sementara jam tangan yang dijarah adalah prototipe Richard Mille RM 11-03. Nilainya 40 ribu poundsterling Inggris atau senilai Rp800 juta.

Mungkin kedua penjarah itu tidak paham cara mengoperasikan supercar? Takut "melejit" tak terkendali? Atau kesulitan saat harus menjualnya kembali?

Yang jelas tingkah laku mereka turut mencoreng sportivitas sepak bola Britania Raya, sekaligus membuat malu bangsa sendiri.

Aksi anarkistis fans itu kekinian masih ditangani pihak Kepolisian Inggris, dan lebih dari 50 pembuat keonaran sudah ditangkap.

Baca Juga: Setelah Kolaborasi dengan McLaren, PUBG Mobile Gandeng Tesla

Sementara tim McLaren menyatakan, "Lando Norris tidak cedera, namun sangat dimengerti tengah dalam kondisi terguncang berat."

Harapannya, Lando Norris bisa cepat pulih dari kondisi menegangan itu, dan mampu menunjukkan keandalannya berlaga di di Grand Prix (GP) seri berikutnya, seri F1 GP Inggris 2021.

Load More