SuaraBekaci.id - Kisah cinta Ki Manteb Soedharsono sebagai dalang menarik perhatian. Kepercayaan dalang pantang melajang jadi pengetahuan baru di masyarakat Indonesia. Kini Ki Manteb Soedharsono meninggal dunia, Jumat (2/7/2021).
Ki Manteb mengembuskan napas terakhir dalam usia 72 tahun di kediamannya di Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, sekitar 09.45 WIB.
Popularitas Ki Manteb Soedharsono meroket setelah gurunya, Ki Narto Sabdo meninggal dunia pada 1985. Dalam pertunjukannya dia menyuguhkan seni menggerakkan wayang atau disebut dengan istilah sabet.
Dilansir Solopos.com, di balik kesuksesan sebagai dalang, sisi romantisme Ki Manteb Soedharsono juga tak luput dari sorotan publik. Dalang kondang ini tercatat telah delapan kali menikah tanpa poligami.
Pernikahannya yang ketujuh pada 2011 lalu sempat menghebohkan publik. Saat itu dia yang berusia 63 tahun menikahi janda asal Tasikmadu, Karanganyar, bernama Beni Syamsyiah yang berusia 37 tahun.
Pernikahan itu terjadi dua bulan setelah perceraiannya dengan istri ke-enam, Ernie. Resepsi pernikahan ini digelar di Masjid Raya Fatimah Solo pada 24 November 2011.
“Ini pernikahan saya yang ketujuh. Banyak cerita yang menyebabkan saya harus menikah berkali-kali. Mohon doa restunya semoga ini yang terakhir,” ujar Manteb kepada wartawan usai menjalani ijab kabul pernikahan yang langsung dilanjutkan dengan resepsi sederhana kala itu.
Gelombang pasang memang sering mendera kehidupan pribadi Manteb Sudharsono.
Dia sering mengalami kegagalan rumah tangga karena berbagai alasan. Pernikahannya yang paling lama adalah dengan istri kelimanya, Sri Suwarni.
Baca Juga: Sebelum Meninggal, Ki Manteb Soedharsono Sudah Siapkan Liang Lahad
Namun sayang Sri Suwarni telah meninggal dunia mendahului dirinya.
Pada 5 Mei 2014 Ki Manteb Soedharsono bertemu dengan Suwarti, janda dalang Ki Gino, yang kemudian menjadi istrinya ke-delapan.
Pertemuan di pesawat itu terasa istimewa yang membuat Suwarti jatuh hati kepada Ki Manteb dan akhirnya mau menjadi istri dalang kondang tersebut.
Seringnya Ki Manteb menikah membuatnya dijuluki tukang kawin. Namun, pernikahan itu dilakukan bukan tanpa alasan, karena dia dijuluki dalang ruwat.
“Memang saya disebut dalang ruwat karena banyak orang bilang Manteb itu dalang ruwat, dalang sejati, turunan dalang. Mulai dari buyutnya, kakek buyut, kakeknya, bapaknya. Kalau ruwat itu dalang ritual. Sebelum itu harus pakai ritual dulu dalangnya,” jelasnya.
Ki Manteb Soedharsono menjelaskan dalam tradisi Jawa seorang dalang ruwat tidak boleh melajang dan tidak boleh mendua.
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
RUPSLB BRI 2025 Perkuat Tata Kelola dan Fondasi Pertumbuhan
-
BRI Tebar Dividen Interim 2025 untuk Saham, Kinerja UMKM Jadi Penopang
-
Ini Tanda Galon Air Minum yang Harus Ditolak Sekarang Juga
-
BRI Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Bantuan Bencana Sumatra, Salurkan Donasi Dukung Mobilitas
-
BRI Pastikan Ketersediaan Kas dan Digital Banking Saat Nataru, Dukung Liburan Nasabah Makin Nyaman