Pebriansyah Ariefana
Rabu, 30 Juni 2021 | 08:20 WIB
Meiske Chonstansyah pindah agama (telisik)

SuaraBekaci.id - Meiske Chonstansyah pindah agama menjadi cerita menarik karena sempat ditolak imam masjid yang ingin meng-Islam-kan Meiske Chonstansyah. Meiske Chonstansyah masuk Islam dan tinggalkan Kristen.

Meiske Chonstansyah mualaf diam-diam dari orangtua. Meiske Chonstansyah memeluk agama Islam dengan penuh perjuangan bahkan tanpa sepengatahuan kedua orangtuanya.

Saat ingin tinggalkan Kristen, Meiske Chonstansyah sempat ditolak oleh Imam masjid. Imam masjid tersebut tidak berani mengislamkan dirinya tanpa se izin orang tuanya.

“Pak Imamnya takut, karena orang tuaku tidak tau kalau saya mau masuk Islam,” katanya kepada Telisik.id (jaringan Suara.com), Senin (28/6/2021).

Namun berkat bantuan dari teman-teman terdekat, yang membantunya untuk mencarikan Ustadz yang bisa menuntutnya mengucapkan dua kali masyahadat hingga akhirnya Meiske resmi memeluk agama Islam.

Ilustrasi gereja (Pixabay Tama 66)

“Alhamdulillah berkat bantuan teman-temanku, dan yang menjadi wali saat saya mengucapkan dua kalimat syahadat itu mamanya temanku,” ujarnya.

Selain mengucapkan dua kalimat syahadat, Meiske juga diislamkan cara adat, adat kebiasaan orang Muna ketika ada seseorang yang hendak memeluk agama Islam.

“Saya itu diislamkan menggunakan dua prosesi, mengucapkan dua kalimat syahadat dan sesuai adat Muna, bahkan saya juga dikitan,” jelasnya.

Meiski Chostansyah yang merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara ini, kini sudah mantap memeluk agama Islam. Sebelumnya ia beragama Kristen, kini ia merasa senang dan nyaman menjadi mualaf.

Baca Juga: Viral! Tinggal di Lingkungan Muslim, Pria Kristen ini Selalu Diundang Tahlilan

“Alhamdulillah, sekarang ini saya juga menganti namaku, menjadi Aisyah,” ucapnya.

Lebih lanjut, mahasiswi tingkat akhir Fakultas Hukum di salah satu kampus di Sultra ini mengaku, sejak kecil dirinya tumbuh di lingkungan yang beragam. Selain itu, sifatnya yang selalu ingin tahu, juga membuatnya tertarik mempelajari agama Islam.

“Saya ini hidup di tengah-tengah beberapa kultur, dan itu kultur yang liberating sebenarnya,” ujarnya.

Ilustrasi Al Quran (Foto: shutterstock)

Tumbuh di tengah lingkungan beragam kultur, Aisyah ternyata saat kecil senang menyaksikan acara-acara agama Islam dalam menyelesaikan masalah.

“Saya suka dengan kata jembatan, sebetulnya. Jadi kita itu masing-masing sedang mencari jembatan untuk kita bisa berkomunikasi dengan Sang Khaliq, Yang Maha Kuasa," katanya.

"Kenapa perjalanan saya seperti ini, karena saya tidak mau merasa takut. Saya ingin mencari cara menjembatani bagaimana caranya saya bisa benar-benar khusyuk, bisa benar-benar intim dengan Sang Khaliq,” ucapnya.

Load More