SuaraBekaci.id - RSUD Kabupaten Bekasi membuat kebijakan dengan mengkhususkan ruang IGD hanya untuk pasien COVID-19.
Pasien non-COVID-19 untuk sementara tidak diterima di IGD. Sebab, saat ini tingkat keterisian ruangan IGD sudah mencapai 100 persen.
"Khusus IGD ya, mulai hari ini hanya bisa melayani pasien COVID-19, bagi pasien non-COVID-19 bisa ke klinik terdekat," kata Direktur Utama RSUD Kabupaten Bekasi dr Sumarti, Selasa (29/6/2021).
Dia mengatakan pasien non COVID-19 tetap akan dilayani namun tidak di ruang IGD. Pihaknya telah menyiapkan poliklinik khusus hingga skema merujuk pasien ke rumah sakit terdekat.
Baca Juga: DPRD DKI Usulkan Buperta Cibubur Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19
"Tetap boleh masuk, kami sudah menyiapkan jalur khusus menuju atas (poliklinik) agar tidak kontak langsung dengan pasien COVID-19. Kalau ada pasien non-COVID-19 yang kondisinya sudah kritis, kami juga sudah siapkan rujukan," katanya.
RSUD Kabupaten Bekasi saat ini sudah mendirikan tenda darurat untuk merawat pasien sementara, mengingat kapasitas tempat tidur yang dimiliki sudah terisi penuh.
"Di tenda juga sudah penuh sampai pelataran Gedung RSUD, semua pasien COVID-19," ucapnya.
Sumarti mengaku tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) isolasi COVID-19 telah mencapai 100 persen.
Padahal kuota yang diberikan hanya 70 persen dari total tempat tidur di rumah sakit tersebut.
Baca Juga: Ketahui Dosis dan Syarat Penggunaan Ekstrak Sambiloto untuk Pasien Covid-19
"Untuk pasien COVID-19 saja 180 lebih ranjang. Sudah 100 persen semua terisi. Sementara kapasitas total tempat tidur di ruang rawat inap ada 240 unit. Kami sudah berupaya mengurangi alokasi ranjang untuk pasien non-COVID tapi masih saja kekurangan. Tadinya 50-50 sekarang perbandingannya sudah 70 persen pasien COVID-19 dan 30 non-COVID," ucapnya.
Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan, tingkat keterisian rumah sakit sudah di atas 90 persen sejak terjadi lonjakan kasus COVID-19 pada 7 Juni 2021 lalu. Padahal sebelum periode itu, tingkat keterisian masih di bawah 20 persen.
"Jadi kami sudah dari jauh-jauh hari menyiapkan tenda-tenda darurat di RSUD," katanya.
Sejauh ini pemerintah daerah juga telah melakukan penambahan kapasitas tempat tidur di dalam tenda-tenda darurat tersebut sebanyak 155 unit dan masih akan ditambah lagi menyusul banyaknya pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.
Eka juga meminta RSUD membuka tempat isolasi untuk memindahkan pasien COVID-19 bergejala ringan agar pasien bergejala berat dapat segera tertangani.
"Sebagai alternatif, bagi pasien gejala ringan kami sudah siapkan tiga hotel isolasi juga asrama sekolah. Bersama Forkopimda kami juga tengah membahas tambahan tempat isolasi di ruang-ruang terbuka publik," kata dia. [Antara]
Berita Terkait
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
-
Yang Tertinggal, Bekas Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Saat Pandemi
-
Kini Resmi Ditutup, Kilas Balik Sejarah Wisma Atlet Hingga Jadi RS Darurat Covid-19
-
Pasien COVID-19 Bertambah 222 Orang Hari Ini, Warga DIminta Tidak Lengah
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Pratama Arhan Ditertawakan saat Lakukan Lemparan Jauh di Bangkok United
- Nagita Slavina Terancam Kena Cancel: Keharaman Babi Mengalahkan Korupsi dan Zina
- Temui Jalan Terjal, Striker Keturunan Indonesia Pilih Pulang ke Belanda
Pilihan
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Peringatan Dinkes Kaltim: Leptospirosis Mengintai di Genangan Hujan
-
Skandal Parkir Samarinda: Audit Inspektorat Siap Bongkar Ketidakwajaran Setoran
-
Maksimalkan MBG di Kaltim, Pengamat Ekonomi: Pangkas Uang Makan dan Gaji Pejabat!
-
Kabinet Besar hingga Sawit: Kritik Pemuda Kaltim pada 100 Hari Prabowo-Gibran
Terkini
-
KKP Segel Pagar Laut Milik PT TRPN di Bekasi, Kuasa Hukum: Bukan Salah Kami!
-
Viral Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ambil Langkah Penyegelan
-
Pagar Laut Misterius di Bekasi Ganggu Rezeki Nelayan, Pemprov Jabar Klaim Begini
-
Tuntut Pembunuh Suaminya Dihukum Berat, Istri Sandy Permana: Nyawa Dibayar Nyawa
-
Pelajar SMP di Bekasi Jadi Korban Penipuan Uang Palsu Lewat Facebook, Dapat Upah Rp50 Ribu