Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 28 Juni 2021 | 16:57 WIB
Stok tabung oksigen di sebuah apotek di Kabupaten Bandung Barat. Seiring meningkatnya kasus COVID-19, stok tabung oksigen semakin menipis. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraBekaci.id - Jumlah tabung oksigen di pasaran Bandung mulai menipis. Sebanyak 100 tabung oksigen habis dalam waktu 5 hari, biasanya 1 bulan.

Tak hanya itu harga tabung oksigen naik 2 kali lipat dan tabung oksigen langka. Permintaan oksigen saat ini terus melonjak seiring menikatnya kasus harian Covid-19.

Diri Arianto, pemilik agen RFG Isi ulang oksigen di kawasan Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, mengaku sedang mengalami krisis soal isi ulang oksigen.

Krisis tersebut, kata Diri, lantaran jumlah permintaan isi ulang oksigen yang meningkat tak sebanding dengan ketersediaan cairan likuid .

Baca Juga: Stok Makin Menipis, Warga Mulai Berebut Tabung Oksigen

Hal tersebut dikarenakan pabrik membatasi pengisian ulang oksigen ke tabung berukuran besar (6 kubik) terhadap setiap agen.

"Permintaan meningkat hampir 100 persen, karena sebelumnya kita stok 100 tabung besar bisa untuk dua bulan, ini sekarang tiga sampai lima hari juga sudah habis," kata Diri, ketika ditemui di RFG isi ulang Oksigen di Jalan A.H Nasution, Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Senin (28/6/2021).

"Belum lagi sekarang pelanggan datang sendiri ke sini buat isi ulang, sedangkan pabrik membatasi agen," lanjutnya.

Kepada Ayobandung.com, Diri bercerita permintaan isi ulang oksigen mulai meningkat sejak dua minggu lalu.

Dia juga tak bisa memungkiri, bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung berpengaruh terhadap permintaan oksigen, baik dari individu maupun instansi, seperti klinik dan rumah sakit.

Baca Juga: Harga Isi Ulang Oksigen Naik Rp 10.000, Tabung Oksigen Langka di Gelombang Kedua COVID-19

"Umpama kita jualan cuma 150, tapi kini bisa 400 sampai 500 tabung kecil ukuran satu kubik per harinya," tutupnya.

Load More