SuaraBekaci.id - Sejarah bekasi, kota sejuta industri. Bekasi juga kawasan buruh terbesar di Indonesia karena banyak berdiri pusat industri.
Bekasi memiliki kisah yang panjang dalam perjalanan menuju sebuah kota yang dipadati oleh banyak pemukiman dan perusahaan-perusahaan besar di kawasan ini.
Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia berada di sebelah timur Jakarta, berbatasan dengan Jakarta Timur di barat, Kabupaten Bekasi di utara dan timur, Kabupaten Bogor di selatan dan Kota Depok di sebelah barat daya. Dari total keseluruhan wilayahnya, lebih dari 50 persen telah menjadi kawasan efektif perkotaan, 90 persen kawasan perumahan, 4 persen kawasan industri, 3 persen kawasan perdagangan, dan bangunan lainnya.
Dahulu kala Bekasi merupakan ibu kota Kerajaan Tarumanegara dengan nama Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri (358-669), dengan luas kerajaan mencakup wilayah Bekasi, Sunda Kelapa, Depok, Cibinong, Bogor, hingga ke wilayah sungai Cimanuk di Indramayu.
Dayeuh Sundasembawa inilah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan raja-raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) Raja Kerajaan Sunda atau masa itu dikenal dengan nama kerajaan Pajajaran yang terakhir.
Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak menunjukkan bukti keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau, dengan ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama prasasti Kebantenan.
Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).
Selain itu diketahui nama Bekasi berasal dari kata bagasasi yang berarti sama dengan candrabaga yang tertulis di dalam prasasti Tugu yaitu nama sungai yang melintasi kota ini. Penduduk kota Bekasi pada tahun 2020 lalu berjumlah 2.464.719 jiwa.
Bekasi pada Masa Kolonial
Baca Juga: Pasien COVID-19 di RSUD Bekasi Membludak Sampai Dirikan 2 Tenda Darurat
Pada masa pendudukan Belanda di Indonesia, Bekasi merupakan kawasan yang tak lepas dari berbagai kebijakan pemerintah Hindia-Belanda dimana masa itu Bekasi merupakan salah satu kewedanaan di dalam Kabupaten Meester Cornelis, yang termasuk dalam wilayah karesidenan Batavia En Ommelanden.
Banyak tuan-tuan tanah keturunan Cina ditambah lagi kedatangan Jepang di bumi Nusantara dan menerapkan Japanisasi.
Pada tahun 1950 yaitu setelah masa kemerdekaan Republik Indonesia, Kabupaten Meester Cornelis (Jatinegara) kemudian dipindahkan pusat pemerintahannya ke Bekasi dan berstatus menjadi Kabupaten. Dan Kota Bekasi merupakan Kecamatan dari Kabupaten Bekasi yang berkembang statusnya pada 1982 menjadi kota administratif Bekasi.
Saat ini Bekasi terdiri dari empat kecamatan yaitu kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, dan Bekasi Utara, dan meliputi 18 Kelurahan serta 8 desa.
Tahun 1996 kota administratif Bekasi ditingkatkan lagi statusnya menjadi kotamadya (sekarang "'kota") melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996 menjabat Walikotamadya kepala daerah tingkat II Bekasi saat itu adalah Bapak Drs. H. Khailani AR, selama satu tahun (1997-1998).
Perekonomian Bekasi
Berita Terkait
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Waspada Produk Identik AHRS Tegaskan Komitmen Lindungi Kepercayaan Konsumen
-
SureColor G6030, Printer Direct-to-Film Pertama Terobosan dari Epson Resmi Hadir
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
BGN Larang Keras SPPG Pecat Relawan Dapur
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!
-
AgenBRILink Tingkatkan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T, Contohnya Muhammad Yusuf di Sebatik