Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 22 Juni 2021 | 22:47 WIB
Suasana IGD RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Selasa (22/6/2021) malam. [SuaraBekaci.id/Imam Faisal]

SuaraBekaci.id - Melonjaknya kasus COVID-19 di Kota Bekasi membuat sejumlah rumah sakit dipenuhi pasien positif COVID-19 maupun penderita lainnya.

Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan ruang isolasi bagi sanak keluarganya yang terpapar COVID-19.

Salah satunya seperti yang dialami warga Kecamatan Babelan. Warga yang tak ingin disebutkan namanya itu kesulitan mencari tempat perawatan.

Dia mengaku ingin merawat ayahnya yang reaktif COVID-19. Namun sudah beberapa rumah sakit yang disambanginya telah penuh.

Baca Juga: Dirikan Tenda Darurat karena Pasien Covid-19 Membludak, Begini Kondisi di RSUD Bekasi

"Saya sudah 4 sampai 5 rumah sakit. Kalau untuk telepon sudah banyak, puluhan," katanya saat ditemui di IGD RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi, Selasa (22/6/2021) malam.

Dia menyampaikan orang tuanya yang terpapar Covid 19 masih berada di dalam mobil dan sudah menunggu dari sore hari.

"Kalau bapak saya reaktif, posisi sekarang di mobil belum turun. Saya sih sampai jam 6-an magrib, sampai sekarang," jelasnya.

Sampai saat ini, dirinya belum mendapatkan ruangan untuk ayahnya yang reaktif COVID-19.

Dia berharap agar sistem kesehatan di Indonesia dapat diperbaiki agar masyarakat dapat cepat ditangani dengan baik.

Baca Juga: Pasien COVID-19 di RSUD Bekasi Membludak Sampai Dirikan 2 Tenda Darurat

"Harapan saya sih tolong dibenarkan sistem kesehatan nasional, untuk siap tanggap atas kondisi penyakit global (COVID-19), agar masyarakat juga merasa terlindungi," harapnya.

Sebelumnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan bahwa kasus COVID-19 di Kota Bekasi mengalami kenaikan hingga 90 persen.

"Angkanya bukan meningkat, tapi angkanya melonjak vertikal, bukan 45 persen, 15 persen, tapi hampir 90 persen," katanya, Sabtu (19/6/2021).

Kontributor : Imam Faisal

Load More