SuaraBekaci.id - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat menilai memberikan tanggapan mengenai aksi protes warga Komplek Tipar Silih Asih, RW 13, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terkait dengan pengeboman atau blasting terowongan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) di area proyek tunnel 11.1 pada Rabu (2/6/2021).
Direktur Ekskutif Walhi Jabar Meiki W Paendong menilai pemerintah abai terhadap dampak yang dialami warga Komplek Tipar Silih atas proyek PT KCIC tersebut
"Kami berani mengatakan pemerintah abai dengan dampak-dampak yang terjadi akibat proyek," kata Meiki dilansir dari AyoBandung.com -- jaringan Suara.com, Rabu (2/6/2021).
Dia menyatakan, warga setempat telah bertahun-tahun merasakan dampak negatif pembuatan terowongan di Gunung Bohong. Namun pemerintah tak kunjung turun tangan.
"Dampak terhadap lingkungan, sosial yang menimpa masyarakat harusnya ditangani, harus ada kehadiran pemerintah. Jangan menunggu surat resmi," ujarnya
Meiki juga merasa heran dengan sikap Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang tak muncul ditengah-tengah warga terdampak.
"Saya juga bingung dan jadi pertaanyaan (Ridwan Kamil enggan ke lokasi terdampak). Jadi kalau kami simpulkan pemerintah lepas tangan dan tutup mata," ujarnya.
Meiki melanjutkan, dampak negatif yang ditimbulkan akibat proyek pemerintah pusat ini cukup banyak. Untuk itu, pihaknya selalu mendesak agar pemerintah melakukan kajian audit lingkungan.
"Selain mendesak pemerintah turun. Proyek ini harus dilakukan audit lingkungan," pungkasnya/
Baca Juga: Jalur Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Ambles, Ini Respon KCIC
Seperti diketahui, aktivitas ledakan untuk membuat trase berupa terowongan 11 di Gunung Bohong itu sudah berlangsung sejak tahun 2019. Ledakan itu berdampak terhadap rumah-rumah warga di Kompleks Tipar Silihasih yang mengalami retakan pada dinding hingga lantai.
Berita Terkait
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Dugaan Mark Up Whoosh, KPK Janji Ungkap Fakta di Balik Proyek Kereta Cepat
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
KPK Usut Korupsi, Penumpang Whoosh Justru Melonjak! Apa yang Terjadi?
-
Update Dugaan Korupsi Kereta Cepat: Isu KPK Ogah Usut, Mark up Hingga US$ 52 Juta?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar