Antonio Juao Silvester Bano
Jum'at, 21 Mei 2021 | 09:52 WIB
Triyanto, pemilik rumah yang menghibahkan hasil penjualannya untuk membangun sumur wakaf di Palestina.(Dok. Triyanto for TIMES Indonesia)

Belakangan, Triyanto cemas melihat maraknya pemberitaan tentang konflik Palestina dan Israel.
Menjelang perayaan Hari Kemenangan Hari Raya Idul Fitri, ia tidak tega menonton adegan baku tembak dari serdadu Israel yang membabi buta kepada warga Palestina di Masjid Al Aqso.

Dia pun berkeputusan untuk menjual salah satu asetnya yang berada di Banyuwangi, yakni rumah di Puri Brawijaya Blok XE 4-8. Dia menawarkan rumah itu untuk hasilnya dihibahkan kepada warga Palestina.

"Ada sekitar 35 orang yang menawar kepada saya," imbuh Triyanto.

Setelah mencari harga tertinggi, yakni berhenti di angka Rp 600 juta.

Rumah tersebut dia jual kepada warga asli Banyuwangi yang kini tinggal di Probolinggo atas nama Ira.

Ira sebagai pihak pembeli telah membayar uang muka sebesar Rp 5 juta. Uang muka itu dianggap tanda jadi olehnya.

Sehingga langkah selanjutnya adalah pelunasan sambil lalu mengurus administrasi dan membawanya kepada notaris.

"Rencananya Sabtu besok kami bersama-sama ke notaris. Sudah dapat notaris dan sepakat pelunasan Juni nanti. Saya juga menunggu kedatangan istri yang kini sedang tugas di Kalimantan," terangnya.

Triyanto menggandeng organisasi kemanusiaan bersifat kerelawanan bernama Aksi Cepat Tanggap atau ACT sebagai mitra menyambung donasi.

Baca Juga: Ngakak! 30 Dukun Nusantara Kirim Santet Rudal Ghaib ke Israel, Emang Bisa?

Menurut keterangan proposal yang disampaikan ACT kepadanya, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 275-300 juta untuk bisa membeli dan membangun sumur wakaf di Palestina.

"Penyerahan donasi kepada ACT direncanakan pada pertengahan Juni. Begitu pelunasan, kami serahkan langsung," tegasnya.

Triyanto menyetujui proposal yang disampaikan ACT.
Ddirinya sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya kepada pihak ACT sebagai pelaksana di lapangan.

Nantinya, di sekitar sumur wakaf yang dibangun tersebut akan dibuatkan prasasti atas nama keluarga besar dari keluarga Triyanto beserta istri.

"Prasasti kurang lebih nama donatur. Ya nanti mungkin keluarga besar kami," tandasnya.

Sebagai donatur, Triyanto bersama keluarga besarnya hanya memiliki satu harapan agar warga Palestina hidup damai dan tenang.

Load More