Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 04 Mei 2021 | 15:12 WIB
Supir Bus Antar Provinsi Doni Prayoko (Suara.com/Imam)

SuaraBekaci.id - Sopir bus Bekasi tidak bisa berbuat banyak saat armadanya tidak bisa beroperasi karena ada larangan mudik Lebaran. Setengah protes, mereka juga bersyukur mendapatkan kompensasi larangan mudik.

Larangan mudik berlaku 6-17 Mei berimbas kepada perusahaan transportasi umum di seluruh Indonesia. Para supir juga terdampak akibat larangan mudik nanti.

Supir Bus Antar Provinsi Doni Prayoko kecewa pemerintah melarang bus untuk beroprasi sementara.

"Kecewa, soalnya mata pencaharian kita para supir-supir bus di sana (di masa lebaran)," jelasnya di Terminal Kota Bekasi, Selasa (4/5/2021).

Baca Juga: Operasi Ketupat Jaya 2021 Berlangsung 12 Hari, Libatkan Personel Gabungan

Supir bus jurusan Jakarta - Pagar Alam (Sumsel) ini berharap kepada pemerintah agar dapat mencari solusi agar penghasilan para supir tidak berkurang.

ILUSTRASI warga mudik. [Tuntun Siallagan/SuaraKaltim.id]

"Semoga pemerintah cepat-cepat ambil keputusan dan kebijalannya untuk kita para supir," jelasnya.

Namun demikian, Doni mengaku masih dapat tunjangan dari perusahaannya namun nominalnya tidak terlalu besar.

"Ada sih kompensasi, lumayan bisa beli kue lebaran," jelasnya.

Berbeda dengan Doni, kondektur bus antar kota tujuan Bekasi - Tasik, Barul (50) mengaku bahwa dirinya hanya di bayar ketika dia kerja.

Baca Juga: Peniadaan Mudik, Tiga Maskapai di Bandara Banyuwangi Stop Beroperasi

Perusahaannya tidak memberikan tunjangan kepada dirinya.

"Nggak ada, yang ada aja dulu dipakai (uangnya)," ucapnya.

Barul juga pasrah dengan kebijakan pemerintah yang mereka buat terkait pelarangan mudik lebaran 2021.

"Sebenernya saya maunya nggak ditutup, dibebaskan saja. Cuma namanya pemerintah maunya begitu ya kita ikut aja sebagai rakyat," pasrahnya.

Kontributor : Imam Faisal

Load More