Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 26 April 2021 | 03:05 WIB
Masjid Al Mujahidin Cibarusah, Kabupaten Bekasi.[Suara.com/Imam Faisal]

SuaraBekaci.id - Terdapat sebuah masjid di Bekasi yang menjadi saksi sejarah perjuangan Laskar Hizbullah Sabilillah. Namanya adalah Masjid Al Mujahidin yang berlokasi di Kampung Babakan, Desa Cikarang Kota, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Masjid Al Mujahidin Cibarusah menjadi lokasi pusat pelatihan perdana Laskar Hizbullah Sabilillah. Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Masjid Al Mujahidin Munawar Fuad Noeh.

Munawar Fuad mengatakan, masjid itu telah dibangun sejak 1619 saat pendudukan Belanda di Indonesia.

Sekilas, masjid itu tidak nampak seperti bangunan yang telah lama berdiri. Karena, tembok bagian depan telah dilapisi dengan keramik.

Baca Juga: Produksi Dodol Betawi di Bulan Suci Ramadhan

Namun, saat berada di dalam masjid kita dapat melihat pintu dan jendela khas buatan Belanda. Kemudian, terdapat enam buah tiang berdiri tegak di dalam untuk menjaga agar Masjid tetap kokoh.

Pada salah satu tiang, terdapat tulisan HERBOUWD 1935/1937 COMITE MASDJID. Yang menurut Munawar Fuad sebagai prasasti renovasi masjid yang dilakukan pada tahun tersebut.

Saat masuk lebih dalam, di dekat mimbar khotbah terdapat sebuah tongkat berbahan kayu dengan ujung besi yang biasanya dipegang para pendakwah saat menyampaikan pesan kepada jamaahnya.

Munawar Fuad menjelaskan, semula masjid itu bernama Masjid Babakan Kaum. Seiring berjalannya waktu, masjid tersebut berubah nama menjadi Masjid Al Mujahdin hingga kini.

Saat berdiri, ratusan ulama dari penjuru nusantara yang dipimpin putera KH Hasyim Asyari yaitu KH Wahid Hasyim dilatih dan bekerja sama dengan tentara Jepang di Cibarusah.

Baca Juga: Sepekan, Ratusan Pengendara di Cikarang Terkena Tilang Elektronik

"Sebanyak 500 alim ulama seluruh Indonesia berlatih perang dan dilatih bekerjasama dengan tentara Jepang untuk dalam rangka merebut kemerdekaan Indonesia," kata Munawar Fuad.

Usai mengikuti latihan di Cibarusah, 500 alim ulama ini kembali ke daerahnya masing-masing.

Sesampainya mereka di kampung halaman, mereka memberikan pelatihan kepada setiap pemuda yang berada diwilayahnya.

Hingga saat itu jumlah pasukan Laskar Hizbullah Sabilillah di Indonesia mencapai 50.000 orang.

Kontributor : Imam Faisal

Load More