Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Jum'at, 16 April 2021 | 07:25 WIB
Ali Mochtar Ngabalin.(Suara.com/Bagaskara)

SuaraBekaci.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mocthar Ngabalin menyebut anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar FPI Abdullah Hehamahua 'menyihir' umat menjadi radikal dan ekstrem.

Abdullah Hehamahua disebut 'menyihir' umat menjadi radikal usai pernyataannya usai bertemu Presiden Joko Widodo tentang Musa datangi Firaun.

Ali Mochtar membuat perbandingan antara Nabi Musa dengan Abdullah Hehamahua. Dia membandingkan soal perjalanan Nabi Musa dan Abdullah Hehamahua.

"Nabi Musa merantau ke Madya, setelah 10 tahun kembali ke Mesir. Abdullah Hehamahua lari ke Malaysia setelah kembali ke Indonesia menyihir ummat menjadi radikal&ekstrim," cuit Ali Mochtar Ngabalin melalui akun twitternya @AliNgabalinNew Jumat (16/4/2021) dini hari.

Baca Juga: Bela Jokowi, Denny Siregar Sebut Abdullah Hehamahua yang Mirip Firaun

Pada cuitan yang sama, Ali Mochtar Ngabalin membandingkan bagaimana Nabi Musa kembali ke Mesir dengan saat Abdullah Hehamahua kembali ke Indonesia.

"Nabi Musa kembali ke Mesir dengan Mu'zizat sebagai Nabi, kamu kembali ke Indonesia sebagai "TERORIS" ngaca dong pa'tua," demikian cuitan Ali Mochtar Ngabalin.

Sebelumnya, Abdullah Hehamahua menceritakan momen ketika pihaknya bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, 9 Maret 2021 lalu.

Dalam pertemuan guna membahas 6 Laskar FPI yang ditembak polisi itu, Hehamahua mengatakan pihaknya seperti Musa mendatangi Firaun.

Abdullah Hehamahua bercerita momen saat TP3 6 Laskar FPI menemui Jokowi (YouTube/UstadzDemokrasi).

Baca Juga: Hehamahua ke Jokowi Merasa Bak Musa Datangi Firaun, Ferdinand: Tak Tau Malu

Kedatangan TP3 tersebut harus memenuhi syarat, di antaranya melakukan tes antigen di rumah sakit yang telah ditentukan yakni daerah Menteng.

Hehamahua kemudian mengatakan, pertemuan tersebut bak Nabi Musa mendatangi langsung Firaun guna menyampaikan kebenaran.

"Singkatnya besok kami datang, kami sepakat datang seperti Musa datang ke Firaun," ujarnya tegas.

Meski begitu, dia mengaku bukan bermaksud menganggap Jokowi sebagai Firaun. Hanya saja, dia sama-sama penguasa seperti Firaun.

Load More