SuaraBekaci.id - Pendukung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) cenderung menolak keputusan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Hal itu merupakan hasil survei nasional yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 28 Februari sampai 5 Maret 2021.
Hasil survei nasional itu disampaikan Manajer Program SMRC Saidiman Ahmad dalam rilis secara daring bertajuk “Sikap Publik Nasional terhadap FPI dan HTI” pada Selasa (6/4/2021).
Dia menjelaskan, survei itu melibatkan 1.064 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih mencapai 3,07 persen.
Saidiman menyatakan, terdapat sebanyak 79 persen responden yang setuju dengan pembubaran HTI. Kemudian, terdapat sekitar 13 persen yang tidak setuju.
Baca Juga: Survei Klaim Pendukung PKS Tidak Setuju Pembubaran HTI
Menurutnya, bila dianalisis lebih lanjut terdapat kecenderungan signfikan yang menunjukkan siapa yang mendukung dan tidak mendukung pembubaran tersebut.
"Dilihat dari sisi partai yang didukung, kecenderungan terkuat untuk menolak pembubaran HTI datang dari warga yang memilih PKS (47%) dibanding pada pemilih partai lainnya," katanya.
“Ini menunjukkan yang tidak setuju dengan langkah pemerintah membubarkan HTI tahun lalu dapat diidentifikasi berdasarkan kluster tertentu,” ujarnya.
Dia menambahkan, juga terdapat perbedaan penilaian mengenai pembubaran HTI atas dasar kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo.
Sebanyak 86 persen warga yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi menyatakan mendukung pembubaran HTI. Sementara yang tidak setuju hanya delapan persen.
Baca Juga: Survei SMRC: Banyak Masyarakat Takut Bicara Politik Gegara Penangkapan
Kemudian, terdapat sebanyak 61 persen warga yang tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi menyatakan setuju dengan pembubaran HTI dan yang tidak setuju sebanyak 27 persen.
Berita Terkait
-
NasDem-PKS Diprediksi Tetap Dukung Prabowo Hingga Akhir, Tapi Bakal Beralih di 2029?
-
Kunjungan Kerja ke Kalsel, Legislator PKS Usul SIM dan SKCK Dibuka Sabtu-Minggu
-
Jumlah Pangkalan di Jakarta 5.100 Unit, Legislator PKS Pertanyakan Distribusi Gas LPG 3 Kilogram
-
Respons Kebijakan Penghapusan Pengecer LPG 3 Kg, Legislator PKS Minta Pemerataan Distribusi Gas
-
Gegara Ucapan 'PKS Jangan Didekatin ke Gelora', Mardani Ali Sera Bakal Dilaporkan ke MKD DPR Besok
Terpopuler
- Alat Berat Sudah Parkir, Smelter Nikel PT GNI yang Diresmikan Jokowi Terancam Tutup Pabrik
- Nikita Mirzani Akui Terima Uang Tutup Mulut dari Reza Gladys: Dikasih Duit Ya Diambil
- Kemendagri Beberkan Sanksi untuk Kepala Daerah yang Absen Retreat di Akmil Magelang
- Rumah Mau Dirobohkan Nikita Mirzani, Umar Badjideh: Duit Endorse Berapa, Biaya Renovasi Berapa...
- Jairo Riedewald: Saya Adalah Kelinci Percobaan
Pilihan
-
Shin Tae-yong Gantikan Indra Sjafri? Erick Thohir Kasih Kode Ini
-
Keputusan PSSI Pecat Indra Sjafri Disambut Nyinyir Netizen: Taunya Ditunjuk Jadi Wakil Dirtek
-
Investasi Rp42 Triliun Era Jokowi Terancam Gulung Tikar, Bagaimana Nasib Pekerja?
-
Patrick Kluivert Belum Pilih Asisten Lokal, Erick Thohir Ogah Ikut Campur
-
PSSI Berani Pecat Indra Sjafri? Erick Thohir: Saya Belum Bisa...
Terkini
-
Sebelum Ditahan KPK, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Sempat Datangi Rumah di Bekasi
-
Patuhi Titah Megawati, Walkot Bekasi Tri Adhianto Pilih Lakukan Kegiatan Ini
-
Mengembangkan Ekosistem Kerajinan Bambu: Perjalanan Bambu Tresno Bersama BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Didemo Murid Sendiri, Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Akui Gedung Bocor dan Rusak
-
Muda dan Berani! 850 Siswa MAN 2 Kota Bekasi Demo Transparansi Dana Sekolah