Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Rabu, 31 Maret 2021 | 20:09 WIB
Suasana di depan gedung Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3). [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraBekaci.id - Pengamat terorisme Ridlwan Habib menyatakan bahwa pengamanan objek vital harus diperketat. Dia menyampaikan hal itu menyusul peristiwa Mabes Polri diserang terduga teroris.

Dia mengatakan, masuknya terduga teroris ke dalam area Mabes Polri harus menjadi bahan eveluasi bersama. Seharusnya, kata Ridlwan Habib, pengamanan sudah diperketat sejak terjadinya aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

"Artinya walaupun ini era korona, tamu keluar masuk kemudian orang asing tidak dikenal harus diperiksa sangat ketat," kata dia dalam tayangan Breaking News Kompas TV, Rabu (31/3/2021).

Dia mengatakan, peristiwa tersebut perlu menjadi evaluasi bersama semua pihak agar tidak kembali terulang.

Baca Juga: Terduga Teroris Serang Mabes Polri, PPP: Aksi Teror Jangan Dianggap Remeh

"Jadi saya kira ini jadi evaluasi bersama dan sebelum ini menginspirasi yang lain saya kira ini harus jadi pengamanan maksimal di objek-objek vital yang lain," ujarnya.

Sebelumnya, Ridlwan Habib menyatakan bahwa berpotensi terjadi aksi teror beruntun.

Load More