Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Selasa, 09 Maret 2021 | 09:35 WIB
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya.[Antara]

SuaraBekaci.id - Politikus PSI Muannas Alaidid mengkritik pernyataan Ketua DPD Partai Demokrat Banten yang juga Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya soal santet Moeldoko, Ketua  Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa atau KLB Deli Serdang. Pernyataan bupati Lebak tentang santet Moeldoko tersebut dinilai memalukan.

Menurut Muannas , seorang pemimpin harus tetap menjaga moralitas dan etika. Hal itu dia sampaikan melalui akun twitternya @muannas_alaidid.

"Demi Allah ini memalukan! kecewa internal parpol silahkan, tapi seorang pemimpin tetap menjaga moralitas & etika, bupati kok ancam nyantet? jangan sampai banten kota religi berubah jadi kota santet," demikian cuitan Muannas Alaidid dikutip Suara.com, Selasa (9/3/2021).

Muannas mengatakan, akan lebih baik jika Iti Jayabaya mengambil langkah hukum ketimbang mengancam akan santet Moeldoko jika.

Baca Juga: Gara-gara Bupati Lebak, Jangan Sampai Banten Berubah Jadi Kota Santet

"Kalau tidak cocok dengan pak @Dr_Moeldoko tempuh upaya hukum, level bupati kelakuan musyrik sampai hati ancam santet tidak mencerminkan tampilan," ujarnya.

Cuitan Muannas Alaidid soal santet Moeldoko.[Twitter/@muannas_alaidid]

Muannas mendesak agar Iti Jayabaya mencabut pertanyaannya tersebut. Bahkan dia menyatakan kalau yang dilakukan Iti Jayabaya merupakan tindakan kriminial.

"Ambil langkah hukum dan politik dong mestinya bupati lebak, bukan tindakan kriminal yang bisa merugikan partai termasuk namabaik pak SBY & mas AHY bahkan bupati itu sendiri terlebih warga banten sebagai kota islami, tidak dibenarkan hanya karena membela partai mesti santet, harus dicabut ucapan itu," katanya.

"Jangan sampai banten kota islami kemudian malah dikenal jadi kota santet, ini bupati bahaya betul, harus minta maaf," lanjut Muannas di cuitan selanjutnya.

Klarifikasi Bupati Lebak

Baca Juga: Curhat Kader Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Ikutan KLB Demokrat

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengklarifikasi soal pernyataan akan santet Moeldoko, Ketua Partai Demokrat hasil KLB Sumut. Iti Jayabaya mengaku emosi saat menyatakan mau santet Moeldoko.

Iti Jayabaya yang juga Ketua DPD Demokrat Banten itu meluruskan ucapannya yang sebut berniat mengirim santet kepada Moeldoko, Kepala Kantor Staf Presiden (KSP).

"Omongan santet merupakan puncak kekesalan kita DPD Demokrat Banten. Itu hanya bentuk ancaman kita, tapi tidak ada niatan kita melakukan hal tersebut. Kita merasa kesal dan emosi, karena kudeta KLB Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko,” kata Iti di Banten.

Iti Jayabaya mengatakan tidak mungkin santet Moeldoko, karena perbuatan itu masuk kategori dosa.

“Mana mungkin saya nyantet, sia-sia atuh salat dan puasa saya. Rugi mengorbankan itu semua untuk seorang perampok partai. Kita siap pasang badan untuk Ketum dan Demokrat,” terangnya.

Load More