SuaraBekaci.id - Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menanggapi pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD terkait dengan Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat di Deli Serdang yang berlangsung pada Jumat (5/3/2021) kemarin.
Andi Arief mengomentari sejumlah pernyataan Mahfud MD yang membeberkan alasan Pemerintah sejak era Presiden Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sampai dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang tidak pernah melarang pelaksanaan KLB atau Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai politik.
Pertama dia berkomentar terkait dengan pernyataan Mahfud MD yang menyatakan bahwa peristiwa KLB Deli Serdang merupakan masalah internal Partai Demokrat.
"Maaf Pak Prof, peristiwa melanggar hukumnya ada, melawan atau melanggar AD/ART yang sudah diresmikan negara, dokumen itu ada di lembaran negara. Itu perbuatan melanggar hukumnya. Beda dengan KLB lainnya yang sudah terjadi, karena demokrat mengenal mejelis tinggi penentu jalannya KLB," kata Andi Arif melalui akun twitternya, @AndiArief_ID, Sabtu (6/3/2021).
Baca Juga: Profil Moeldoko, Pernah di Hanura lalu Pimpin Partai Demokrat versi KLB
Selain itu, Andi Arief juga mengatakan bahwa pemerintah seharusnya mengamankan produk sah yang sudah menjadi lembaran negara.
"Pemerintah harus amankan produk yang sah yang sudah di lembaran negara Produk kongres 2020 seharusnya dilindungi pihak keamanan, KEPOLISIAN menurut kami tidak boleh netral apalagi lindungi KLB Deli Serdang. Surat resmi AHY sebagai produk kongres sah diabaikan Polri, dan menkopolhukam," katanya.
Selanjutnya, dia juga memberikan tanggapan terkait dengan alasan pemerintah yang tidak pernah melarang KLB atau Munaslub karena menghormati independensi partai politik.
"Pak Prof, mohon maaf kali ini keliru. Independensi wajib dihormati tetapi perbuatan melanggar hukum harus dicegah. Jangan dilakukan pembiaran," ujarnya.
"Kalau pembiaran melanggar hukum dibiarkan pasti bukan soal internal lagi. Silakan Pak Prof periksa AD ART partai di luar partai demokrat sebagai syarat KLB. Sangat berbeda," sambung Andi Arief dalam cuitannya.
Baca Juga: Kader Demokrat Akui Ditawari Uang untuk Ikut KLB di Deli Serdang
Kendati demikian, Andi Arief menyebut bahwa pihaknya memahami posisi Mahfud MD.
Berita Terkait
-
Cak Lontong Kehilangan Banyak Job Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Saat Pilpres
-
Seandainya Jadi Presiden, Mahfud MD Bercita-cita Bangun Kebun Koruptor
-
Tunjuk Irwan Fecho Jadi Bendum Demokrat, AHY: Tugas Berat Gantikan Almarhum Renville Antonio
-
AHY Umumkan Eks Sekjen PBB Afriansyah Noor Jadi Wasekjen Demokrat: Darah Baru untuk Partai
-
Resmi! AHY Umumkan Struktur Baru Pengurus DPP Partai Demokrat 2025-2030, Ini Nama-namanya
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Lewat Pendanaan KUR BRI, Suryani Sukses Jadi Pejuang Ekonomi Keluarga yang Naik Kelas
-
Rahasia Desa Wunut Berhasil Menjadi Desa Pembangunan Berkelanjutan
-
Viral Dua Preman Ngamuk di Pasar Baru Bekasi, Pelaku Positif Sabu-sabu
-
Berdiri 2019, Kini Minyak Telon Lokal Habbie Capai Omzet Belasan Juta Rupiah
-
BRI Raih Penghargaan Internasional, Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan