SuaraBekaci.id - Eks Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengomentari kabar bahwa Mantan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang disebut bakal melakukan demonstrasi ke Istana. SBY disebut bakal melakukan demonstrasi terkait dengan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dilaksanakan di Deli Serdang, Sumatera Utara hari ini.
Ferdinand Hutahaean mengatakan, bahwa KLB merupakan urusan internal partai. Menurutnya, pelaksanaan KLB tidak melibatkan pihak eksternal apalagi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"KLB itu urusan internal dan tidak melibatkan external apalagi Jokowi sebagai presiden," kata Ferdinand Hutahaean melalui akun twitternya @FerdinandHaean3 dalam cuitan yang juga menautkan sebuah situs berita, Jumat (5/3/2021).
Pernyataan soal kemungkinan SBY melakukan demonstrasi di Istana itu disampaikan Kepala Bappilu Partai Demokrat Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief_ID.
Ferdinand kemudian mengomentari pernyataan itu tidak bijak. Karena, kata dia, terkesan mengadu domba SBY dengan Jokowi.
"Saya pikir tak bijak pernyataan-pernyataan seperti ini, mengadu domba pak SBY dengan pak JKW (Jokowi)," ujarnya.
Dirinya yakin bahwa SBY yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tidak akan melakukan hal tersebut.
"Saya percaya tak mungkin SBY demo ke Istana apalagi SBY sudah menyatakan pak JKW tidak terlibat," ujarnya.
Sebelumnya, Andi Arief menilai pemerintah melakukan pembiaran jika KLB Partai Demokrat yang disebutnya ilegal itu terlaksana. Dia meminta agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertindak.
Baca Juga: Minta Bantuan Polisi Bubarkan KLB Demokrat, Max Sopacua: Dasar Hukumnya Apa
"Pemerintah lakukan pembiaran jika KLB ilegal terjadi.Pak Jokowi harusnya bisa bertindak, terlalu lembek bela demokrasi," kata Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief_ID pagi ini.
Pada cuitan yang sama, Andi Arief juga menyinggung soal etika menghargai mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Usai menyebut nama SBY, dia meyampaikan bahwa jangan salahkan jika nantinya mantan Presiden yang melakukan demonstrasi di Istana dengan memperhatikan standar protokol kesehatan.
"Soal etika hargai mantan Presiden (SBY) yang lakukan kebenaran juga beku hatinya. Jangan salahkan jika mantan Presiden demonstrasi di Istana dengan standar prokes," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Panas! Setelah Mohamed Salah, Jamie Carragher Kini Serang Eks Bek Manchester United
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Berdayakan Ibu Rumah Tangga di Surakarta Jadi Pengusaha Fashion Premium
-
Misteri 4 Orang Tewas di Tol Tegal: Polisi Tunggu Hasil Forensik
-
BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun untuk Proyek Flyover Sitinjau Lauik
-
Terbongkar! Aksi Pencurian Mobil di Kawasan Industri Cikarang Libatkan Karyawan
-
4 Orang Tewas Misterius Dalam Mobil Toyota, Identitas Korban Terungkap!