Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Selasa, 23 Februari 2021 | 11:38 WIB
Giring Ganesha saat ditemui usai menghadiri sebuah acara di kawasan Jakarta Pusat, Senin (27/1/2020). [Suara.com/Tivan Rahmat]

SuaraBekaci.id - Plt Ketum PSI Giring Ganesha dan Ketua DPP PAN Sigit Purnomo Said atau Pasha terlibat adu argumen. Giring dan Pasha perang argumen terkait penanganan banjir Jakarta oleh Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Giring dan Pasha perang argumen mengenai penanganan banjir Jakarta di salah satu unggahan akun instagramnya Giring.

Giring mengkritik cara penanganan banjir Jakarta melalui unggahan tersebut. Unggahan Giring mendapatkan reaksi dari Pasha.

Melansir dari AyoJakarta.com  -- jaringan Suara.com, perang argumen itu kemudian ramai menjadi perbincangan di media sosial twiiter. Bahkan menjadi trending topic pada hari ini.

Baca Juga: Haji Lulung soal Banjir Jakarta: Alhamdulillah, Anies Masih Ditolong Allah

Berikut argumen Giring dan Pasha:

Kritikan Giring
Mas Gubernur @aniesbaswedan jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal. Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya.

Perang argumen Giring dan Pasha di akun instagram.[Instagram/@giring]

Selama tiga tahun terakhir Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta. Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan sementara normalisasi sungai dihapuskan.

Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.

Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua.

Baca Juga: Lippo Mall Dianggap Jadi Penyebab Banjir Kemang, Wagub DKI: Kami Akan Cek

Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga. Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan.

Balasan Pasha
Saudaraku bro @giring yang terhormat.. saya izin komen di laman pa Plt.ketum psi.. judgement bro ketum terkait kapabilitas pa gub @aniesbaswedan yang bro anggap tidak mampu mengelola Jakarta saya kira terlalu naif dan kerdil..

Perang argumen Giring dan Pasha di akun instagram.[Instagram/@giring]

mengelola Jakarta tidak semudah bro mengkritik di medsos.. bahwa Pemda DKI Jakarta perlu memberikan ekstra perhatian khusus terkait program penanganan banjir berikut how to solve the problem kita sepakat,bahkan bila perlu ada tim satgas banjir yg dibentuk dalam mengantisipasi kejadian banjir yang terus berulang hampir setiap tahunnya..

pemerintah bekerja berdasarkan prinsip kebutuhan yang di laksanakan by sistem,by regulasi dan anggaran yang sudah di poskan di setiap opd2 terkait..

saran bagi saudara2ku yang duduk diDPRD DKI Jakarta termasuk kader partai #PAN yang duduk di parlemen DKI untuk buka kembali blue print perencanaan pembangunan ibukota Jkt sejak zaman Belanda yang mana saya yakin semuanya sudah tertuang didalamnya termasuk jawaban persoalan bagaimana agar Jakarta tidak ‘lagi’ banjir..

kata kapabilitas yg bro sampaikan ini sangat ‘bias’ dan tidak tepat sebab persoalan Jakarta tidak hanya banjir.. hari ini ada pandemi,ada persoalan kemiskinan baru dampak dari pandemi ada persoalan pemulihan ekonomi ada persoalan pembangunan juga pembenahan serta dekorasi kota yang jg tidak bisa ditinggalkalkan begitu saja..semua harus diselesaikan setidaknya secara linier/paralel..

kalau kemudian persoalan banjir melahirkan pendapat terkait kapabilitas secara menyeluruh saya pribadi tidak sepakat.. selaku pemimpin partai di Republik ini sejatinya saudaraku giring harus lebih bijak melihat situasi bangsa kita yang sedang ‘sakit’ & ‘sulit’..

setidaknya narasi yang dibangun harusnya menenangkan tidak ‘meresahkan’ apalagi sampai ke persoalan penilaian ketidakmampuan seseorang..

bukankah bro giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu..? apakah bro giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan..? mohon maaf kalau saya keliru berpendapat bro ketum.. salam millenial! hidup PSI!salam hormat saya -pasha- ketua DPP PAN.

Load More