Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 19 Februari 2021 | 15:34 WIB
Personel BPBD Kota Bekasi tengah mengevakuasi warga terdampak banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatiasih, Kota Bekasi.[Suara.com/Imam Faisal]

SuaraBekaci.id - Sebanyak 1.756 keluarga jadi korban banjir di Kabupaten Bekasi. Hal ini berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Banjir itu akibat hujan deras di daerah itu sejak Jumat dini hari hingga pukul 09.00 WIB tadi pagi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan selain hujan dengan intensitas tinggi, banjir juga diakibatkan meluapnya daerah aliran sungai serta efek pembangunan.

"Sebagian ada juga yang diakibatkan drainase yang buruk sehingga air tidak mengalir dan tidak menampung debit air," katanya di Cikarang, Jumat (19/2/2021).

Baca Juga: Kembali Bertambah, Ini 55 Titik Banjir Bekasi

Henri mengatakan pemerintah daerah bersama pihak terkait telah melakukan penanganan terhadap seribuan keluarga yang terdampak banjir tersebut.

"Kami lakukan evakuasi, pertolongan, serta bantuan logistik dibantu Polres, Kodim, Basarnas, PMI, Destana, dunia usaha, relawan, serta perangkat daerah lainnya," katanya.

Dia menyebut 1.756 keluarga terdampak banjir hari ini berasal dari 20 desa dan kelurahan di delapan kecamatan se-Kabupaten Bekasi.

"Sebagian sudah mulai surut, hujan juga telah reda. Total ada 27 titik banjir dengan ketinggian air bervariasi di delapan kecamatan hingga siang ini," katanya.

Delapan kecamatan itu, kata Henri, di antaranya Kecamatan Cibitung dengan ketinggian 60-100 sentimeter, Tambun Selatan setinggi 50-100 sentimeter, Setu 50-70 sentimeter, dan Kecamatan Cikarang Selatan dengan ketinggian 30-40 sentimeter.

Baca Juga: Daftar 40 Lokasi Banjir di Kota Bekasi Sampai Jumat Siang

Kemudian Kecamatan Cikarang Pusat 40-80 sentimeter, Cibarusah 80-100 sentimeter, Cikarang Utara 40-120 sentimeter, serta Kecamatan Serang Baru setinggi 30-60 sentimeter. (Antara)

Load More