Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 08 Februari 2021 | 07:08 WIB
Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (YouTube/Kementerian Kelautan dan Perikanan)

SuaraBekaci.id - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tak sopan balas tweet Jokowi. Tudingan itu disampaikan netizen.

Susi Pudjiastuti diserang netizen minta Jokowi imbau stop hate speech atau ujaran kebencian, Minggu (7/2/2021). Susi Pudjiastuti dianggap tidak sopan.

Kala itu, Susi Pudjiastuti membalas tweet Jokowi tentang imbauan untuk suntik vaksin COVID-19. Susi Pudjiastuti dianggap menggunakan kata-kata yang tidak sopan.

"Setahun dalam selubung pandemi, tentu ada rasa bosan, lelah, dan sedih. Kita sama merindukan suasana normal, berkegiatan seperti sediakala, dan tidak dicekam ketakutan. Mari, kita sama berjuang untuk mengakhiri pandemi ini dengan disiplin ketat menjalankan protokol kesehatan," Tweet Jokowi di Twitter @Jokowi.

Baca Juga: Pemprov DKI Fasilitasi Webinar Hari Pers Nasional 2021, Jokowi Akan Hadir

Lalu Susi Pudjiastuti membalas.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti diserang netizen minta Jokowi imbau stop hate speech atau ujaran kebencian, Minggu (7/2/2021).

"Mohon dibantu dengan himbauan dari Bapak Presiden untuk menghentikan Hate speech .. ujaran kebencian yang baik yang mengatasnamakan agama, Ras/Suku, Relawan dan lain-lain ... Pandemic sudah cukup membuat depress ekonomi sosial juga kesehatan jiwa masyarakat semua," kata Susi.

Netizen pun ikut berkomentar menilai Susi Pudjiastuti menggunakan kata-kata tak pantas.

"Perbaiki dulu narasi cuitannya Bu, kasihan Pak Jokowi bingung mengartikan narasi Ibu," kata @_BinsarNixon.

"You bisa perbaiki," balas Susi langsung.

Baca Juga: Ide Jokowi, Polemik Masjid Taman Sriwedari Jadi Tantangan Gibran

Sementara netizen @endopabayo memberi tahu Susi jika sudah ada UU ITE yang ampuh jerat pelaku ujaran kebencian.

"Sudah dari dulu buk, gak mempan. Bukan cuma himbauan, malah sudah dibuatkan UU ITE yang katanya mengandung pasal karet, banyak yang kena penjara, tetap saja masih banyak ujaran kebencian betebaran di media sosial. Cara yang paling ampuh mungkin "tutupin medsosmu"," kata dia.

Load More