SuaraBekaci.id - Gejala Covid-19 seringkali muncul dengan sangat beagam. Kondisi itu yang membuat Covid-19 disebut penyakit seribu wajah.
Seseorang mungkin mengalami kasus yang buruk, sementara yang lain merasa baik-baik saja. Tetapi pakar penyakit menular Dr Anthony Fauci telah memperingatkan tentang sindrom "pasca-virus" yang menyerang tubuh lama setelah virus meninggalkan Anda.
Dikenal sebagai long Covid atau post Covid syndrome, melihat tanda-tanda ini adalah salah satu cara untuk mengetahui apakah Anda sudah terinfeksi.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, tiga gejala berikut adalah di antara gejala Covid yang paling sering dilaporkan seperti dilansir dari Express Co.id
Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun, Pemberlakuan Jam Malam di Makassar Diperpanjang
Dispnea
Dispnea adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sesak napas atau sulit atau sulit bernapas.
Penelitian kecil telah menemukan temuan paru-paru yang persisten seperti fibrosis (suatu bentuk jaringan parut paru-paru) sebagai penyebab potensial gejala ini.
Sebuah studi yang diterbitkan di Lancet terhadap 55 pasien nonkritis yang pulih menemukan lebih dari 60 persen pasien memiliki gejala persisten tiga bulan setelah keluar, sementara lebih dari 70 persen memiliki temuan abnormal pada CT scan paru-paru mereka.
Seperempat mengalami penurunan fungsi paru-paru yang dapat dibuktikan.
Baca Juga: Gagal Laporkan Bawahannya, Sekprov Sulsel: Selesai di Dalam
Arthralgia
Arthralgia, kata lain untuk nyeri sendi, juga dikaitkan dengan Covid. Studi lain di Lancet mengatakan: "Wabah COVID-19 saat ini, yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut parah coronavirus 2 (SARS-CoV-1), ditandai dengan tanda dan gejala klinis seperti pneumonia interstisial, kelelahan dan sakit kepala."
Namun ia menambahkan: "Arthralgia adalah salah satu gejala yang terjadi pada pasien dengan COVID-19, dan terjadi pada 14,9 persen kasus."
Mialgia
Mialgia mengacu pada nyeri pada otot atau tendon. Ini sering kali terjadi bersamaan dengan gejala lain.
“Secara umum, virus corona, seperti virus lainnya, dapat menyebabkan peradangan pada jaringan otot,” jelas Amir Barzin, komandan kejadian di Pusat Diagnostik Pernafasan di Pusat Kesehatan UNC.
Dr Barzin menjelaskan, nyeri otot akibat infeksi virus disebabkan oleh kerusakan serat otot akibat virus itu sendiri.
Virus juga memicu respons peradangan di dalam tubuh melalui sitokin inflamasi yang pada dasarnya memberi sinyal pada sistem kekebalan untuk bekerja, dan ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang tidak normal.
Berita Terkait
-
Waspada Stroke, Kenali Gejala dan Penanganannya Sebelum Terlambat
-
Bahaya Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir, Ini Tanda-tandanya
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Gejala Kanker Ginjal Yang Patut Diwaspadai, Jangan Sampai Terlambat Dan Parah
-
Mengatasi Kanker Rektum Tanpa Kehilangan Fungsi Anus melalui Operasi Intersphincteric Resection
Tag
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Ada Penawaran Apa Saja di Promo 12.12 Blibli?
-
Ribuan Saksi Bakal Diterjunkan Heri-Sholihin Kawal Pemungutan Suara di TPS Kota Bekasi
-
Tampang Pak Ogah Diduga Pelaku Pelecehan Kakak Beradik di Bekasi Timur
-
BRI Terdepan dalam Pembiayaan Berkelanjutan, Sunarso Dinobatkan sebagai The Best CEO
-
Apakah Infinix Smart 8 Cocok untuk Game? Temukan Jawabannya di Sini!