Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Minggu, 24 Januari 2021 | 09:25 WIB
ILUSTRASI Seorang warga sedang menyelamatkan barang pasca peristiwa banjir bandang di Kampung Gunung Mas, Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Selasa (19/1/2021). [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]

SuaraBekaci.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat sebanyak 184 orang meninggal dunia selama bencana alam yang terjadi sejak tanggal 1 sampai 23 Januari 2021.

BNPB mencatat sebanyak 197 kejadian bencana di seluruh Indonesia sejak Jumat (1/1/2021) sampai Sabtu (23/1/2021) pukul 15.00 WIB.

Hal itu berdasarkan infografis yang disampaikan BNPB melalui akun twitter resmi BNPB, @BNPB_Indonesia yang diunggah kemarin.

"Update sebaran kejadian bencana alam di Indonesia periode 1 - 23 Januari 2021," tulis keterangan infografis tersebut seperti dikutip Suara.com, Sabtu (24/1/2021).

Baca Juga: Sudah Jadi Hobi, Nikita Mirzani Nyumbang untuk Korban Bencana Alam

Dicantumkan dalam unggahan tersebut bahwa kejadian bencana alam menndominasi adalah banjir. Kemudian diikuti utipng beliung dan tanah longsor.

Bencana alam menimbulkan terdampak dan mengungsi 1.907.543 jiwa. Sedangkan 184 jiwa meninggal dunia dan 9 ilang serta 2.777 jiwa luka-luka.

ILUSTRASI Kantor Gubernur Sulawesi Barat hancur Saat teradi gempa majene.(Antara)

Selain bencana alam, pada April 2020 pmerintah menetapkan penyebaran Covid-19 sebagai bencana nasional non alam.

Pada grafis di unggahan tersebut dijelaskan jumlah kejadian bencana alam pada 2021.

Yakni, gempa bumi 3 kejadian, erupsi gunung api, karhutla dan kekeringan 0 (nol) kejadian, banjir 134 kejadian, tanah longsor 24 kejadian, puting beliung 24 kejadian kemudian gelombang pasang dan abrasi 5 kejadian.

Baca Juga: Pentingnya Audit Fungsi Lingkungan dalam Meminimalisir Bencana Alam

Kemudian, juga disampaikan dampak kerusakan bencana alam tahun 2021.

Yakni, sebanyak 1.902 rumah rusak. Rinciannya, sebanyak 153 rumah rusak berat, 54 rumah rusak sedang dan 1.695 rumah rusak ringan.

Infografis BNPB.(Twitter/@BPNB_Indonesia_

Selanjutnya, terdapat sebanyak 53 fasilitas yang rusak yang terdiri dari 19 fasilitas pendidikan rusak, 24 fasilitas peribadatan rusak dan 10 fasilitas kesehatan rusak.

Lalu, terdapat sebanyak 4 kantor yang rusak dan juga sebanyak 25 jembatan rusak.

Load More