SuaraBekaci.id - Selama ini pasien Covid-19 yang terinfeksi virus corona mengalami berbagai gejala dan juga keluhan. Penyakit mulanya ditemukan di pernapasan itu, kini disebut bisa menimbulkan pneumonia baru.
Seseorang yang terinfeksi covid-19 bisa mengalami pneumonia atau radang paru. Menurut dokter spesialis paru Dr. dr. Agus Dwi Susanto. Sp.P(K)., pneumonia Covid-19 terjadi pada orang mulai dari gejala sedang, berat, dan kritis.
Ia menjelaskan bahwa terdapat lima derajat tingkatan pada infeksi Covid-19. Paling rendah adalah orang yang tidak mengalami gejala apa pun. Kemudian derajat ringan yang ditandai dengan gejala seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, pegal-pegal, dan demam.
"Derajat sedang itu kalau sudah muncul pneumonia. Gejala berat kalau sudah muncul pneumonia disertai hipoksemia atau kekurangan oksigen, saturasi kurang dari 93. Sedangkan kritis kalau pneumonia sudah berat sehingga menimbulkan gagal pernapasan. Kalau dilihat dari derajat itu maka kalau sudah derajat sedang, berat, kritis, maka sudah pneumonia," jelasnya dalam webinar virtual Satgas Penanganan Covid-19, Kamis (21/1/2021).
Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI RS Persahabatan itu menjelaskan bahwa secara umum, pneumonia merupakan kondisi di mana paru mengalami peradangan yang disebabkan infeksi baik oleh bakteri, virus, atau jamur.
Sementara itu, dinamakan pneumonia Covid-19 karena radang paru disebabkan oleh infeksi SARS Cov-2 yang jadi penyebab Covid-19. Dokter Agus menjelaskan, pasien Covid yang mengalami pneumonia berpotensi terjadi peradangan luas.
"Artinya ada pembengkakan, ada infeksi juga akan ada gangguan proses pertukaran oksigen. Oksigennya masuk terganggu karena ada peradangan yang disebabkan infeksi itu. Kedua terjadi gangguan perkembangan paru. Karena paru-paru gak bisa berkembang maksimal. Kondisi itu akhirnya akan bisa jadi lebih berat," paparnya.
Tetapi yang juga perlu diketahui bahwa pneumonia tidak hanya disebabkan karena infeksi Covid-19.
"Sebelum ada covid sudah ada pneumonia, sudah banyak. Penyebabnya bisa bakteri atau bisa jamur. Atau kasus flu burung itu juga sebabkan pneumonia. Jadi itu sebuah terminologi yang menjelaskan terjadinya peradangan akibat mikroorganisme," jelas dokter Agus.
Baca Juga: Kereta Medik Darurat Jadi Ruang Isolasi Pasien COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Bekasi Gelar Pesona Nusantara dan Galang Dana untuk Korban Bencana Sumatera
-
Transformasi BRI: 130 Tahun Berjalan, Terus Membangun Inklusi Keuangan Berkelanjutan
-
Angkutan Motor Gratis Jelang Nataru KAI, Cek Rute dan Syaratnya di Sini!
-
BRI Perkuat Tanggap Bencana Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli
-
Terbongkar! Ini Alasan Parkir di Polda Metro Jaya Wajib Bayar