SuaraBekaci.id - Tabib Palsu bernama Nur Huda (43) alias Tomo melakukan tindakan cabul kepada anak di bawah umur, ibu, dan tiga orang kakak kandung dari anak di bawah umur tersebut. Pencabulan itu dia lakukan dengan modus berpura-pura memiliki kemampuan untuk mendiagnosa dan mengobati korbannya.
Peristiwa pencabulan itu terjadi di Blitar. Petugas kepolisian dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Blitar telah berhasil menangkap Tomo .
Tomo ditangkap karena dilaporkan menyetubuhi anak di bawah umur dengan modus menjadi tabib.
Tomo mengakui perbuatannya tersebut. Tak hanya itu, dia juga mengakui telah menyetubuhi anak di bawah umur serta 3 orang kakak kandung dan ibu dari anak tersebut.
Modusnya sama, Tomo mengada-ada dengan mengatakan korban mempunyai penyakit dan disembuhkan dengan metode pengobatan alternatif.
"Kalau total ada lima orang. Yang saya perawani adeknya yang ragil (Bungsu/korban), terus kakaknya sama ibunya," kata Tomo saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Blitar, Rabu (13/1/2021).
Kepada si Bungsu, Tomo mendiagnosis korban punya penyakit kista. Tomo lalu mengobati dengan memijatnya dan menyetubuhi korban. Hasil pemeriksaan polisi, aksi bejat itu sudah dia lakukan sebanyak 13 kali.
Sebelum menyetubuhi si bungsu, awalnya dia mengobati si ibu. Saat ibu datang berobat ditemani si sulung, ia lalu tertarik. Karena si sulung punya pacar, Ia lantas mendoktrin untuk memutuskan hubungan itu.
Modus diagnosis abal-abal itu kembali ia lakukan kepada si sulung dan kemudian menidurinya. Tindakan ini terus diulang hingga kepada si bungsu yang masih di bawah umur.
Baca Juga: Warga Kecewa Kantor Pos Bekasi Tiadakan Pembayaran BST Susulan
"Saya tidak pakai (aji-aji ataupun jimat tertentu). Cuma saya pijitin aja," ujarnya.
Kapolres Blitar AKBP Leonard M. Sinambela menjelaskan, kasus ini terungkap setelah si ibu curiga gegara si bungsu terus meminta uang. Terakhir, ia meminta uang untuk keperluan USG yang membuat si ibu melapor ke polisi.
"Korban ini diminta untuk membuka bajunya, dipijat dan kemudian disetubuhi. Ini dilakukan terus berulang dengan modus pengobatan alternatif. Ini pengakuan sudah dilakukan lebih dari 13 kali," katanya.
Hasil keterangan korban kepada polisi, aksi pencabulan itu dilakukan setiap kali dia berobat. Tomo selalu meminta korban untuk kembali ke tempatnya dengan alasan untuk kontrol kondisi penyakit yang sebenarnya hanya akal-akalan.
Tomo sendiri tidak memasang papan pengobatan. Hanya saja, ia memang memiliki rumor seorang tabib yang konon bisa menyembuhkan penyakit dengan metode pengobatan alternatif.
"Korban ini selalu datang sendiri setiap kali ke tempat praktik tersangka," kata Leonard.
Berita Terkait
-
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Blitar, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Berkeliaran di Kantin SD Tiap Pagi, ASN Predator Seks Anak Cabuli 5 Siswa di NTB, Begini Modusnya!
-
Gak Punya Otak! ASN di Pasuruan Berkali-kali Cabuli Keponakan, Modusnya Begini
-
Dipolisikan Pengusaha Gegara Ngutang di Pilkada, Wawali Blitar: Sudah Selesai, Salah Paham Saja
-
Megawati Bakal Pidato di Acara Peringatan KAA ke-70 di Blitar, Ini yang Akan Disampaikan
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
KPK Panggil Eks Sekdis CKTR Bekasi, Jejak Suap Proyek Makin Jelas?
-
Jelang Tahun Baru, Polisi Sita Petasan dan Belasan Botol Miras
-
BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment dalam Awards Impact Makers 2025
-
BRI Dukung La Suntu Tastio untuk Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
BRI Luncurkan Fitur Reksa Dana di BRImo, Perluas Akses Investasi Digital Ritel