Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Sabtu, 09 Januari 2021 | 15:12 WIB
Fadli Zon.(YouTube/TVOneNews).

SuaraBekaci.id - Polisi mengkonfirmasi bahwa Anggota DPR Fadli Zon dilaporkan. Kebenaran kabar Fadli Zon dilaporkan itu disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.

Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan,  SPKT Bareskrim Polri telah menerima laporan dari warga yang melaporkan Anggota Komisi I DPR Fadli Zon.

"Iya sudah dicek di SPKT Bareskrim. Benar (ada laporan)," kata Kombes Ramadhan dilansir dari Antara, Sabtu (9/1/2020).

Diketahui, warga bernama Febriyant Dunggio melaporkan Fadli Zon ke Bareskrim Polri lantaran akun media sosial Twitter milik Fadli yakni @fadlizon menyukai (like) konten pornografi.

Baca Juga: Polisi Sudah Terima Laporan Like Bokep Twitter Fadli Zon

"Iya (Fadli Zon dilaporkan) ke Bareskrim Polri," kata Febriyanto Dunggio yang diketahui menjabat sebagai Ketua Umum Aliansi Pejuang Muda Indonesia (APMI).

Febriyanto Dunggio melaporkan politikus Partai Gerindra Fadli Zon ke Bareskrim Polri, Jumat (8/1/2021). [Suara.com/Muhammad Yasir]

Menurut dia, tindakan Fadli ini sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang anggota dewan sehingga pihaknya memutuskan untuk melaporkan Fadli ke polisi agar dilakukan penyelidikan.

"Kan tidak elok wakil rakyat like konten berbau pornografi. Dengan dia like secara enggak langsung ikut mendistribusikan video porno itu," tuturnya.

Menurutnya, aktivitas media sosial Fadli sebagai wakil rakyat pasti disorot oleh masyarakat.

"Apa yang dilakukan wakil rakyat itu dipantau sama rakyat. Cara dia like, entah sengaja atau enggak ya, semua orang bisa lihat," imbuh Febriyanto.

Baca Juga: Terkait Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI, Polri Bentuk Tim Khusus

Laporan yang dibuat Febriyanto terhadap Fadli ini terdaftar dengan nomor: LP/B/0018/I/2021/Bareskrim tanggal 8 Januari 2021.

Fadli Zon mau dipolisikan gegara enggak ngaku like video porno (Twitter/dtanjung15)

Dalam laporan itu, Fadli dituding melakukan tindak pidana pornografi/ prostitusi melalui media elektronik/ media sosial yang melanggar Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, Pasal 4 Ayat (1) UU Pornografi dan atau Pasal 14 dan atau, Pasal 15 UU nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP.(Antara)

Load More