Scroll untuk membaca artikel
Antonio Juao Silvester Bano
Senin, 28 Desember 2020 | 18:21 WIB
Putri Safitri (34) menceritakan komunikasi terakhir dengan anaknya sebelum peristiwa pembegalan sadis di Jalan Perjuangan, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi.[ Suara.com/Antonio]

SuaraBekaci.id - Andika Putra Prananda (16) menjadi korban begal di Jalan Perjuangan, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Senin (21/12/2020) dini hari. Dia ditemukan tewas tergeletak bersimbah darah oleh pengguna jalan kala itu.

Ibu Andika Putra Prananda, Putri Safitri (34) sempat melakukan komunikasi dengan anaknya sebelum peristiwa sadis itu terjadi.

Putri Safitri sempat saling berkirim pesan 17 menit sebelum anaknya ditemukan tergeletak di tengah jalan dengan kondisi bersimbah darah dan tanpa identitas.

Ibu dua anak ini menceritakan, pada Minggu (20/12/2020), anaknya pergi meninggalkan rumah sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Juga: Ibu Korban ke Pelaku Begal di Bekasi: Pokoknya Nggak Ada Maaf!

Anaknya, Andika Putra Prananda meminta izin untuk bermain ke rumah temannya di Tambun, Kabupaten Bekasi.

Andika Putra Prananda kemudian meninggalkan rumah dengan menggunakan sepeda motor merek  Honda Scoppy.

Sampai dengan Senin (21/12/2020) pukul 01.00 WIB dini hari, Andika Putra Prananda belum pulang. Lalu, Putri Safitri menghubunginya melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp dan memintanya untuk segera pulang ke rumah.

Putri Saftiri menyatakan, Andika merupakan anak yang baik dan penurut. Dia pun menuruti permintaan ibunya.

“Anak saya anak yang penurut, anak yang manut,” katanya.

Baca Juga: Orang Tua Korban Begal: Nyawa Harus Dibalas Nyawa !

Putri kemudian memperdengarkan pesan yang disampaikan  anaknya.

“Iya bun dikit lagi nih pulang bun,” kata Andika melalui pesan suara yang dikirim ke aplikasi pesan singkat WhatsApp Putri.

Putri memperdengarkan pesan itu dengan nada kesal karena 17 menit setelah itu anaknya sudah ditemukan tergeletak di Jalan Perjuangan, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

“Jam 1.05 WIB sudah pulang, jam 1.14 WIB sudah dibegal anak saya, jam 1.22 WIB anak saya sudah tergeletak,” katanya.

Saat itu Putri tidak mengetahui kalau peristiwa sadis telah menimpa anaknya. Sampai pagi hari pun dia masih belum tahu keberadaan anaknya.

“Karena saya mikir kan gini, udah kali nanti siangan kali (sudah pulang) kan,'' katanya.

Ternyata, pada siang harinya dia mendapatkan telepon dari polisi yang hendak memulangkan ponsel milik akanya yang ditemukan tewas bersimbah darah.

Saat ini 7 orang pelaku begal sudah ditangkap polisi. Putri Safitri berharap agar para pelaku dihukum mati atas perbuatannya.

Load More