Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 17 Desember 2020 | 07:41 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berjalan menuju kendaraannya usai menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Jabar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/12/2020). [ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi]

SuaraBekaci.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyindir pemimpin tak adil masuk neraka. Sementara pemimpin yang adil masuk surga.

Ridwan kamil sendiri mengklaim sebagai pemimpin yang adil. Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil setelah ribut-ribut dirinya dengan Menkopolhukam Mahfud MD terkait kerumunan massa simpatisan pentolan FPI Habib Rizieq Shihab.

Melalui akun media sosial Instagram miliknya, Ridwan Kamil mengunggah sebuah gambar yang diiringi oleh sebuah quotes tentang makna keadilan dalam agama Islam.

“Adil dalam Islam adalah menempatkan segala sesuatu sesuai tempatnya dan sesuai dengan takarannya,” katanya dalam tulisan yang terdapat pada gambar.

Baca Juga: Komentari Kerumunan Simpatisan HRS, Gubernur Banten: Jangan Salahkan Kami!

Kemudian melalui caption unggahan tersebut, pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan bahwa dia sebagai orang nomor satu di Jawat Barat akan selalu berusaha berlaku adil kepada siapapun.

Meski bersikap adil itu relatif di mata sejumlah orang, Kang Emil meyakini bahwa pemimpin yang adil sejatinya akan masuk surga duluan. Sebaliknya, pemimpin yang tidak adil maka ganjarannya akan masuk neraka duluan.

“Tiap hari sebagai pemimpin, saya mencoba berlaku adil. Sebuah nilai yang tidak mudah karena adil juga adalah relatif. Pemimpin adil masuk surga duluan, pemimpin tidak adil juga masuk neraka duluan,” ujar Kang Emil.

Terlebih selama nalar dan spiritual manusia terjalin dengan penuh harmonisasi, maka tak ada alasan untuk menunda sebuah keadilan dan kebenaran itu sendiri.

“Namun selama nalar dan spiritual sudah satu frekuensi, maka tidak ada alasan sebuah keputusan untuk ditunda,” tuturnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Mengapa Kepala Daerah Terus Diminta Bertanggung Jawab

Kemudian ia mengingatkan bahwa apapun keputusan yang diambil seorang pemimpin tetap saja tak akan pernah memuaskan semua kalangan masyarakat. Hal tersebut masih berkaitan dengan pernyataan sebelumnya, bahwa keadilan itu tak mutlak alias relatif.

Load More