Kasus Pelecehan Siswa SD di Bekasi, Warga Desak ABH Diusir dari Lingkungan

Y yang masih di bawah umur sebelumnya diduga melecehkan teman sekolahnya, yang sesama jenis.

Galih Prasetyo
Kamis, 12 Juni 2025 | 17:29 WIB
Kasus Pelecehan Siswa SD di Bekasi, Warga Desak ABH Diusir dari Lingkungan
Kasus Pelecehan Siswa SD di Bekasi, Warga Desak ABH Diusir dari Lingkungan (Tangsel), Provinsi Banten. (freepik.com)

Ajarkan anak bahwa mereka berhak menolak sentuhan yang tidak nyaman, baik dari teman, guru, pengasuh, atau bahkan keluarga sendiri.

Selama ini, banyak korban dalam kasus serupa merasa bingung karena pelaku adalah orang dekat atau menganggap yang dilakukan pelaku kejahatan seksual hanya sebatas “main-main”.

3. Bangun Komunikasi Terbuka dan Tanpa Penghakiman

Anak harus merasa aman berbicara dengan orang tuanya.

Baca Juga:Begini Alasan Pemkot Bekasi Belum Jalani Instruksi Dedi Mulyadi Soal Jam Masuk Sekolah

Dalam kasus seperti Fantasi Sedarah, bisa saja banyak korban tidak melapor karena takut dimarahi atau dianggap berbohong.

Mulailah belajar mendengar cerita anak tanpa menginterupsi. Tanggapi dengan empati dan bukan kemarahan.

4. Kenali Tanda-Tanda Anak yang Terpapar Konten Pornografi

Jika anak menunjukkan pengetahuan seksual di luar usianya atau menjadi sangat tertutup, itu bisa jadi sinyal paparan dari grup atau konten seperti Fantasi Sedarah di media sosial.

Waspadai jika anak terlihat memiliki perubahan emosi, kebiasaan tidur, dan ketakutan berlebihan terhadap sosok tertentu.

Baca Juga:Miris! Siswa SD di Medan Satria Kota Bekasi Diduga Cabuli 9 Bocah

5. Waspadai Orang Terdekat

Statistik dan kasus seperti ini menunjukkan bahwa pelaku bisa berasal dari keluarga sendiri atau kerabat.

Tidak semua kejahatan seksual dilakukan oleh orang asing.

Jangan biarkan anak sendirian terlalu lama dengan orang dewasa tanpa pengawasan.

Kontributor : Mae Harsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini