Kawasan Ciketing Udik: Dulu Gempar Serial Killer Wowon Cs Kini Geger Anak Tewas Dalam Karung

Ciketing Udik masuk di wilayah Bantar Gebang berdasarkan aturan aerah Nomor 02 tahun 2002

Galih Prasetyo
Senin, 03 Juni 2024 | 14:20 WIB
Kawasan Ciketing Udik: Dulu Gempar Serial Killer Wowon Cs Kini Geger Anak Tewas Dalam Karung
Begini Tindak Tanduk Kakek 61 Tahun Pembunuh Anak Dalam Karung di Bekasi [Bekasi24jam]

SuaraBekaci.id - Masyarakat Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat dibuat geger dengan kasus anak tewas dalam karung korban pembunuhan kakek 61 tahun. Korban berada di dalam karung dan coba dikubur pelaku ke dalam lubang sedalam 2,5 meter.

Kakek 61 tahun dengan inisial D diduga menjadi pembunuh anak perempuan GH yang berusia 9 tahun di Kampung Ciketing Udik.

GH awalnya dilaporkan pihak keluarga hilang sejak Jumat 31 Mei 2024. Korban ditemukan tak bernyawa di dalam karung di area belakang rumah D.

Salah satu warga sekitar, Sobirin mengatakan bahwa korban memang awalnya dilaporkan pihak keluarga hilang sejak Jumat. Warga bersama orang tua kemudian menelusuri jejak korban.

Baca Juga:Penampakan Rumah Terduga Pembunuh Anak Dalam Karung di Bekasi: Ada Gundukan seperti Kuburan

Sobirin mengatakan bahwa warga curiga dengan tindak tanduk kakek 61 tahun itu karena sering memberikan uang Rp10 ribu kepada korban.

Terduga Pembunuh Anak Dalam Karung di Bekasi Simpan Foto Mengejutkan dan Alat Dukun [Bekasi24jam.com]
Terduga Pembunuh Anak Dalam Karung di Bekasi Simpan Foto Mengejutkan dan Alat Dukun [Bekasi24jam.com]

“(Warga) curiga karena dia (pelaku) sering kasih uang Rp 10.000. Tapi waktu itu belum berani (menggerebek) karena belum ada pihak berwajib,” kata Sobirin dikutip dari Bekasi24jam--jaringan Suara.com, Senin (3/6/2024).

Saat pihak kepolisian datang, warga bersama keluarga korban kemudian berani menggerebek rumah D.

Saat itu juga, warga menemukan dua lubang di dalam rumah dan di belakang rumah D.

“(Korban ditemukan) di dalam lubang, yang di dalam kosong, (korban) ditemukan di luar,” jelas Sobirin.

Baca Juga:Serem! Dugaan Praktik Perdukunan Kasus Anak Tewas Dalam Karung di Bekasi

Sobirin menjelaskan bahwa terduga pelaku awalnya ingin mengubur jasad korban namun gagal karena sudah lebih digerebek oleh warga.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus menuturkan telah menggelar olah tempat kejadian perkara.

Dari hasil olah TKP itu, polisi menemukan dua lubang yang digali oleh D. Satu lubang digunakan untuk meletakkan jasad korban, sementara satu lubang lainnya masing kosong.

“Ada dua titik (lubang galian). Satu titik memang direncanakan pelaku untuk mengubur korban. Satu titik lagi, kami duga mungkin ada korban lainnya, tapi kami sudah gali satu meter, namun tidak ditemukan,” jelas Firdaus.

Kasus Aki Wowon di Ciketing Udik

Kasus pembunuhan sadis ini bukan yang pertama kali terjadi di Ciketing Udik. Sebelumnya kawasan yang masuk ke kawasan kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi juga jadi sorotan di kasus serial killer Aki Wowon Cs.

Pada awal Januari 2023, warga Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi digegerkan dengan kasus pembunuhan berantai di sebuah rumah kontrakan dengan pelaku tiga orang, salah satunya Aki Wowon.

Kasus serial killer Aki Wowon ini terkuak saat warga menemukan lima orang di rumah kontrakan yang berlokasi di RT 02/03 ditemukan bergelimpangan.

Rabu 18 Januari 2023, Polda Metro Jaya merilis bahwa ada unsur pidana dari kasus ini. Tiga pelaku berhasil diamankan, mereka adalah Wowon Erawan alias Aki Wowon (60), Solihin alias Duloh (63) serta Dede Solehudin.

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (Ditreskrimum PMJ) gelar rekonstruksi kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Aki Wowon Cs, Rabu (1/3/2023). (Suara.com/Danan Arya)
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (Ditreskrimum PMJ) gelar rekonstruksi kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Aki Wowon Cs, Rabu (1/3/2023). (Suara.com/Danan Arya)

"Benar peristiwa ini adanya suatu tindak pidana. Ada tiga orang (yang sudah diamankan)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu di Polda Metro Jaya.

Wowon Erawan diketahui merupakan ayah tiri dari Ai Maimunah yang kemudian menjadi suaminya. Sedangkan Duloh, rekan Wowon.

Sementara Dede berstatus mantan adik ipar dari Ai Maimunah. Dede diketahui sempat menikah dengan adik kandung Ai Maimunah.

Selang satu hari setelah Polda Metro Jaya mengamankan tiga tersangka. Terungkap Aki Wowon menyuruh Duloh untuk jadi algojo membunuh satu keluarga di Bekasi itu.

Duloh habisi nyawa korban dengan memberikan racun pestisida ke dalam kopi.

"Hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan unsur kimiawai berbahaya atau racun di dalam kopi yang diseduh di ruang belakang dekat sumur, muntahan kamar depan dan tengah," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, Kamis 19 Januari 2023.

Terbukti lakukan pembunuhan brencana, Wowon Cs divonis seumur hidup. Mereka terbukti melakukan pembunuhan berencana. Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa, yakni hukuman mati.

Profil Kawasan Ciketing Udik

Ciketing Udik merupakan salah satu dari 3 kelurahan di Kecamatan Bantargebang yang di dalamnya terdapat TPA Bantargebang.

Mengutip dari sejumlah literasi sejarah, Ciketing Udik masuk di wilayah Bantar Gebang berdasarkan aturan aerah Nomor 02 tahun 2002, Tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 04 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Wilayah Administatif Kecamatan dan Kelurahan .

Awalnya menurut sesepuh Ciketing Udik, kawasan ini berasal dari tiga daerah yakni, Ciketing Tanah Merah, Ciketing Sumur Batu dan Ciketing Udik.

Ciketing Tanah Merah terdiri dari wilayah Kelurahan Mustikajaya Kecamatan Mustikajaya Kota Bekasi.

Lalu Ciketing Sumur Batu, wilayah meliputi Kelurahan Sumurbatu dan Ciketing Udik sendiri.

Awal dari nama Ciketing Udik yakni pecahan dari Desa Sumur. Lalu pada 1980 menjadi Desa Ciketing Udik. Di awal menjadi Desa Ciketing Udik, kawasan ini dipimpin oleh PJ Kades bernama M Karim dan baru pada 1983 diadakan pemilihan kepala desa.

Baru pada 2001, desa Ciketing Udik kemudian menjadi kelurahan. Penduduk asli bermata pencaharian sebagai pegawai swasta, pedagang, wiraswasta, buruh dan sebagian kecil berprofesi sebagai petani.

Merujuk pada data BPS 2021, hanya terdapat 8 sekolah negeri dan swasata di kawasan ini. Lalu hanya ada 1 SMP, SMA serta SMK. Sedangkan untuk akses kesehatan, di Ciketing Udik tidak ada rumah sakit, hanya ada 9 posyandu dan 9 balai kesehatan.

Sementara untuk Puskesmas masih bersumber dari data yang sama hanya ada 1 di Ciketing Udik, itupun tanpa fasilitas rawat inap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini