Puluhan Orang Jadi Korban Penipuan Bengkel Mobil Bekas Taksi di Bekasi

Kasus bermula pada Bulan OKtober 2023. Saat itu dia berniat ingin membeli mobil Chevrolet Lova, senilai Rp35 juta dengan pembayaran dilakukan secara bertahap.

Galih Prasetyo
Kamis, 28 Maret 2024 | 15:32 WIB
Puluhan Orang Jadi Korban Penipuan Bengkel Mobil Bekas Taksi di Bekasi
Puluhan Orang Jadi Korban Dugaan Penipuan Bengkel Mobil Bekas Taksi di Bekasi [Suara.com/Mae Harsa]

SuaraBekaci.id - Nasib apes menimpa pasangan suami istri asal Bogor, mereka jadi korban penipuan saat ingin membeli mobil bekas di salah bengkel jual beli mobil taxi bekas modifikasi bernama Deka Reset yang berlokasi di Jalan Raya Jati Kramat No. 198 , Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Korban Ridwan (43) mengungkap, kasus bermula pada Bulan OKtober 2023. Saat itu dia berniat ingin membeli mobil Chevrolet Lova, senilai Rp35 juta dengan pembayaran dilakukan secara bertahap.

"Saya transfer secara bertahap, pertama Rp10 juta buat DP, terus satu minggu kemudian dia (Deka Reset) minta transfer lagi Rp4 juta, terus tiba-tiba minta tambahan lagi Rp11 juta.Nah terakhir dia minta pelunasan, saya transfer Rp10 juta. Itu udah lunas semua," terang Ridwan saat ditemui di Deka Reset, Kamis (28/3/2024).

Sejak awal melakukan pembayaran uang muka, Deka Reset kepada Ridwan menjanjikan unit mobil yang dipesan baru akan siap dalam waktu tiga bulan. Namun, setelah tiga bulan Ridwan tak kunjung mendapat unit mobil yang dipesannya.

Baca Juga:Nilai Investasi Kabupaten Bekasi Kalah Jauh dengan Kerugian Negara Korupsi Harvey Moeis Cs

Dia menyebut, Deka Reset saat itu beralasan bahwa telah terjadi kerusakan pada bagian mesin mobil yang dipesannya. Ridwan pun di minta untuk menunggu 1 bulan lagi, dengan iming-iming bakal di ganti unit mobil lain jika selama satu bulan persoalan tersebut belum selesai.

Puluhan Orang Jadi Korban Dugaan Penipuan Bengkel Mobil Bekas Taksi di Bekasi [Suara.com/Mae Harsa]
Puluhan Orang Jadi Korban Dugaan Penipuan Bengkel Mobil Bekas Taksi di Bekasi [Suara.com/Mae Harsa]

"Dia berjanji akan menyelesaikan selama satu bulan. Setelah satu bulan jika mobil masih tidak ada, itu akan diganti dengan unit Etios Liva," ujarnya.

Setelah menunggu 1 bulan, persoalan mesin pada unit mobil yang dipesannya juga tak selesai. Iming-iming akan diganti unit mobil baru juga rupanya hanya tipu daya Deka Reset.

Sampai saat ini Ridwan belum menerima unit mobil yang dipesannya. Uang yang telah dibayar lunas pun lenyap di bawa pelaku.

"Akhirnya saya pun meminta uang kembali 100 persen, dia pun tidak bisa memberikannya," ucap Ridwan.

Baca Juga:Cerita Sedih di Balik Kasus Pertalite Campur Air: Istri Pelaku Meninggal, Biaya RS Nunggak

Ridwan mengungkap, total korban dugaan kasus penipuan oleh Deka Reset diperkirakan ada 30 orang. Ia dan korban lainnya telah melaporkan kasus tersebut ke Polsek Jatiasih beberapa waktu lalu.

"Terakhir saya datang ke Polsek (Jatiasih) itu sudah lebih dari 30 orang (korban)," ucapnya.

Setelah ini, Ridwan juga berencana bakal melaporkan kembali kasus dugaan penipuan yang di alaminya ke Polres Metro Bekasi Kota pada Jumat (29/3/2024).

Dia telah mengumpulkan sejumlah alat bukti berupa tangkapan layar percakapan dirinya dengan pihak Deka Reset, serta bukti transfer dan surat pengambilan unit di bengkel tersebut.

Selain Ridwan, pemuda asal Cibitung, Kabupaten Bekasi bernama Firdaus Harvian (23) mengalami nasib yang sama. Dua bulan sudah dia menunggu mobil Vios 2012 yang dipesannya di Deka Reset.

Uang sebesar Rp40 juta telah ia bayarkan ke Deka Reset secara bertahap untuk mendapatkan unit mobil impiannya. Namun hingga saat ini, mobil yang dipesannya pun tak kunjung ia dapatkan.

"Saya juga di janjiin selama 2 bulan, saya order dari bulan 29 Desember 2023 di janjiin sampai bulan Februari 2024. Sama juga case (kasus) nya ketika sudah bulan Februari itu unit gak ada," kata Firdaus di lokasi.

Firdaus juga telah melaporkan kasus dugaan penipuan itu ke Polsek Jatiasih, berbarengan dengan Ridwan dan puluhan korban lainnya.

"30 korban itu beragam ada yang dateng dari Semarang, terus juga ada dari Ancol, Bogor, Bandung.," ucapnya.

Firdaus berharap, aparat kepolisian bisa segera mengungkap kasus dugaan penipuan ini dan para korban kembali mendapatkan haknya.

"Harapannya bisa ditindak dengan cepat, bisa ditemukan pelakunya lalu juga korban yang sudah dirugikan bisa dikembalikan uangnya," tandasnya.

Kontributor : Mae Harsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini