Cuaca Panas di Bekasi, Warga Keluh Penggunaan Listrik, Petani Khawatir Perairan Mengering

Cuaca panas yang melanda di sejumlah kota Indonesia termasuk Bekasi dikeluhkan warga karena penggunaan listrik dan petani yang khawatir perairan mengering.

Galih Prasetyo
Senin, 08 Mei 2023 | 14:00 WIB
Cuaca Panas di Bekasi, Warga Keluh Penggunaan Listrik, Petani Khawatir Perairan Mengering
Kondisi sawah yang ada di Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi (Suara.com/Mae Harsa)

Seperti dirasakan Ketua Kelompok Tani Benda Jaya, Kelurahan Mustikasari, Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, Niman (56) yang mengaku khawatir lahan sawah seluas 10,8 hektar yang ia kelola bersama seorang rekannya dilanda kekeringan akibat cuaca panas.

Terlebih sebelumnya pada tahun 2017, ia mengatakan sempat mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem.

“Kalau cuaca panas takut kekeringan, tapi kalau kita masih bisa ngambil (air) dari bawah ya masih bisa bertahan,” kata Niman saat ditemuai SuaraBekaci beberapa waktu lalu.

Niman mengatakan saat memasuki musim kemarau peran pemerintah untuk mendukung ketersediaan mesin pompa air sangat dibutuhkan, guna mengantisipasi apabila terjadi kekeringan.

Baca Juga:Mana yang Lebih Baik saat Cuaca Panas Ekstrem, Sunscreen atau Sunblock ?

“Punya (mesin pompa air) tapi tahun tua,” ucapnya.

Kendati demikian, hingga saat ini Niman menyebut belum menemukan masalah yang mengganggu lahan taninya. Kondisi air juga masih normal.

“Kalau ada kekeringan kita dari bawah, sedot ada pantekan. Kalau sekarang, belum (sedot) masih melalui saluran, masih bertahan masih cukup,” ujarnya.

Menurutnya, hal terpenting yang harus diperhatikan petani saat musim kemarau ialah dengan memperhatikan pemilihan jenis obat untuk padi.

“Musim kemarau begini jenis padinya jangan yang panas-panas, harus yang adem-adem. Kalau musim hujan baru kita pakai obat yang banyak perekatnya,” jelasnya.

Baca Juga:Efek Buruk Minum Air Dingin saat Cuaca Panas Ekstrem

Kontributor: Mae Harsa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini