Kaki-kaki Telanjang Tan Malaka di Lapangan Sepak Bola

Tan Malaka diyakini bermain di klub amatir Belanda bernama Vlugheid Wind.

Galih Prasetyo
Selasa, 21 Februari 2023 | 16:11 WIB
Kaki-kaki Telanjang Tan Malaka di Lapangan Sepak Bola
Tan Malaka (dilingkari) bersama klub sepakbola di Belanda (Twitter/@MataNajwa)

Tan Malaka juga acapkali menggunakan analogi sepak bola untuk menjelaskan permasalahan sosial yang ia angkat. Di salah satu bukunya berjudul 'Madilog' Tan menjadikan klub sepak bola sebagai analogi.

"Apabila kita menonton satu pertandingan sepak bola maka lebih dahulu sekali kita pisahkan si pemain, mana yang masuk klub ini, mana pula yang masuk kumpulan ini. Kalau tidak, bingunglah kita. Kia tidak bisa tahun siapa yang kalah, siapa yang menang. Mana yang baik permainannya, mana yang tidak," tulis Tan Malaka di bab Filsafat buku tersebut.

Tidak itu saja, Arif Zulkifli dalam buku berjudul 'Tan Malaka: Bapak Republik yang Dilupakan' menyebut bahwa saat tinggal di Bayah, Banten dan menggunakan nama samaran Ilyas Hussein, Tan Malaka sempat jadi penggagas dibangunnya lapangan sepakbola di Bayah.

Lewat sepak bola, Tan Malaka mengumpulkan banyak pemuda untuk menyampaikan pesan politik untuk memerdekakan bangsa ini.

Baca Juga:Tiba di Ranah Minang, Anies Baswedan Sapa Warga Dan Sebut Tan Malaka

"Tak jarang pula, ia turun langsung ke lapangan dan bermain sebagai pemain sayap maupun hanya sekadar menjadi wasit di kejuaraan Rangkasbitung." tulis Arif.

Soal peran Tan Malaka di sepakbola Bayah juga diamini oleh penulis novel berjudul 'Tan: Sebuah Novel', Hendri Teja.

Menurut Teja, tidak hanya menggagas untuk pembangunan sepak bola, Tan Malaka bahkan mendorong berdirinya tim sepak bola di tempat tersebut.

"Ketika dia (Tan Malaka) di Bayah, dia bikin (kesebelasan) Pantai Selatan yang digabungkan dengan klub sandiwara atau tonil. Ada sepakbola, ada sandiwara. Kenapa? Itu tadi. Selain soal jasmani, sepak bola harus dibalut dengan hiburan dan juga melatih kebesaran jiwa para pemain dan tekadnya"

"Karena kondisi Bayah yang semuanya serba tertekan, miskin, dan kelaparan. Hal ini butuh dialihkan dari kenyataan hidup tadi,"

Baca Juga:Mengenang 73 Tahun Wafatnya Tan Malaka, Bapak Republik yang Terlupakan

"Nah, Tan mengalihkan dengan hiburan tersebut . Tapi bukan sekedar hiburan, karena dengan bermain sepak bola, dengan yang namanya (kesebelasan) Pantai Selatan tadi, Tan kemudian menyatukan." kata Hendri seperti dikutip dari indosoccer

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini