SuaraBekaci.id - Presiden FIFA Gianni Infantino mengecam para kritikus Piala Dunia 2022 Qatar. Dalam pidatonya, Infantino bahkan sampai menganalogikan dirinya sebagai seorang gay.
"Hari ini saya merasa seperti orang Qatar, hari ini saya seperti orang yang berbicara bahasa Arab, hari ini saya merasa seperti orang Afrika. Hari ini juga aku merasa seperti gay. Saya juga merasa seperti orang cacat. Hari ini saya merasa seperti pekerja migran," ucap Infantino melansir dari Mail Online.
"Tentu saja saya bukan orang Qatar, saya bukan orang Arab, saya bukan orang Afrika, saya bukan gay dan saya tidak cacat. Tapi saya merasa seperti itu karena saya tahu apa itu diskriminasi," jelasnya.
"Sebagai seorang anak saya tahu seperti apa diintimidasi, karena dulu saya memiliki rambut merah dan bintik-bintik, ditambah saya orang Italia," lanjutnya.
Baca Juga:Twitter Terancam Mati, Tapi Elon Musk Janjikan Ini untuk Piala Dunia 2022
Gianni Infantino mengeluarkan pernyataan itu untuk menyerang balik para kritikus Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Infantino mengecam dengan banyaknya kritik yang ditujukan kepada Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
"Lalu apa yang harus kita lakukan? Apakah Anda mencoba untuk berteman dengan mereka (kritikus). Jangan mulai menuduh, berkelahi atau menghina. Jangan terlibat seperti mereka," lanjut Infantino.
Menurut sejumlah media Inggris, ucapan dari Gianni Infantino tersebut sangat aneh dan dianggap sebagai pidato yang sangat kontroversial.
"Ia (Gianni Infantino) memberikan isi pidato yang kontroversial dan aneh jelang Piala Dunia 2022," tulis media Inggris tersebut.
Baca Juga:Laga Pembukaaan Piala Dunia 2022 antara Qatar vs Ekuador Diterpa Isu Suap
Kritik yang disampaikan kepada Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 menurut media Inggris konteksnya ialah adanya pelanggaran HAM yang terjadi.
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa ada 6500 pekerjaan migran yang meninggal dunia Qatar sejak persiapan Piala Dunia dimulai.