Ikut Lomba Makan Kerupuk, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto: Ibarat Pemilu 2024, Tak Boleh Curi Start

"Ibarat Pemilu 2024, tidak boleh curi start," ucap Hasto.

Galih Prasetyo
Rabu, 17 Agustus 2022 | 12:59 WIB
Ikut Lomba Makan Kerupuk, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto: Ibarat Pemilu 2024, Tak Boleh Curi Start
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto bersama pimpinan DPP mengikuti lomba makan kerupuk dalam rangka meramaikan peringatan HUT ke-77 RI di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (17/8/2022). (ANTARA/HO-DPP PDIP)

SuaraBekaci.id - Sejumlah pimpinan DPP PDI Perjuangan meramaikan peringatan HUT Ke-77 RI di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Termasuk, Sekjen PDI P, Hasto Kristiyanto dan sejumlah pemipinan partai ini ikut dalam lomba makan kerupuk.

Lomba makan kerupuk ini diikuti oleh Djarot Saiful Hidayat, Sri Rahayu, Eriko Sotarduga, Rudianto Tjen, Wiryanti Sukamdani, Ribka Tjiptaning, I Made Urip, dan Sadarestuwati.

Sebelum berlomba, Eriko secara demonstratif meminta dukungan dari organisasi kepemudaan yang berada di bawah naungannya.

Hasto dan elite PDIP tersebut berlomba menghabiskan kerupuk meski menghadapi kesulitan karena kerupuk terus berubah arah.

Eriko tampil sebagai juara pertama lomba makan kerupuk. Hasto tak bisa menghabiskan kerupuk. Sementara Sadarestuwati dan Rudianto Tjen tetap fokus berusaha memakan kerupuk meski peserta lomba lain sudah berhenti.

Eriko bercanda menyebut tak salah dirinya ditunjuk sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga.

Sebelum lomba tersebut dimulai, Hasto didaulat menjadi wasit dan melepas lomba bakiak berkelompok. Sambil bercanda dia mengaitkannya dengan konstestasi Pemilu 2024.

"Ibarat Pemilu 2024, tidak boleh curi start," ucap Hasto.

Ada satu kelompok yang terjatuh dan tidak bisa menyelesaikan perlombaan. Atas hal itu, Hasto berkata,

Baca Juga:Puji PKB-Gerindra Sepakat Koalisi di Pemilu 2024, Sekjen PDIP: Tentu Setiap Parpol Punya Strategi

"Ada yang terlalu bersemangat. Harus sadar diri. Yang jatuh tadi karena merasa lebih besar pasak daripada tiang dan terlalu bersemangat, tidak ada 'direction' pimpinan serta tidak kompak". [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini