SuaraBekaci.id - Hari ini, 6 Juni 2022 tepat satu abad lebih dari 20 tahun, Putra Sang Fajar, Soekarno lahir. Tokoh bangsa yang menjadi proklamator kemerdekaan Indonesia ini memiliki rekam jejak panjang untuk kehidupan berbangsa.
Pokok-pokok pemikirannya tak hanya persoalan politik semata, namun juga budaya hingga olahraga. Bahkan sumbangsih pemikiran Soekarno mampu membawa negara ini memiliki catatan manis di bidang olahraga.
Satu hal menarik dari pemikiran Soekarno tentang olahraga ialah bagaimana ia memiliki keinginan untuk mencanangkan revolusi olahraga Indonesia.
Mengutip dari buku berjudul 'M.F. Siregar, matahari olahraga Indonesia' terbitan 2008, Presiden Indonesia Soekarno saat itu mencanangkan Rencana 10 Tahun Olahraga.
Baca Juga:Biografi Soekarno, Pendiri Bangsa Indonesia Lahir Hari Ini 6 Juni
Dalam rencana itu, sejatinya Soekarno menginginkan adanya Revolusi Olahraga Indonesia yang tertuang dalam lima program dasar.
![Presiden Soekarno [Foto tangkapan layar Instagram @Soekarno_presidenku]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/06/01/65913-presiden-soekarno.jpg)
Satu dari lima program dasar revolusi olahraga nasional ala Soekarno ialah memperluas dan mengintensifkan gerakan olahraga di lingkungan pemuda/pelajar.
Konsisten-nya Soekarno untuk membuat olahraga berada di posisi yang tinggi membuat dampak yang sangat positif. Kompetisi olahraga di kampung-kampung kala itu sangat semarak, tidak hanya sepakbola namun juga hampir seluruh cabor.
Fakta sejarah menunjukkan bahwa Indonesia di era 1945 hingga 1966 memiliki kebijakan kuat dan terarah pada olarhaga sebagai sarana pembangunan karakter bangsa alias nation building.
Rencana 10 tahun Olahraga yang dicanangkan Soekarno merupakan wujud dari pelaksanaan bahwa olahraga alias pendidikan jasmani bukan hanya urusan negara tapi menjadi staatsplicht alias keharusan negara.
Baca Juga:Merayakan Hari Lahir Soekarno di Kampung Pandean Gang III Surabaya
"Presiden Soekarno melihat dengan jeli bagaimana nasionalisme bangsa yang baru saja merdeka digelorakan lewat olahraga," tulis Cindy Adams di Pancasila: Sport and the Building of Indonesia - Ambitions and Obstacles.