Kota Sudah Hancur Lebur, Tentara Ukraina di Mariupol Belum Kibarkan Bendera Putih

Moskow mengatakan jet-jet tempur mereka telah menggempur bengkel perbaikan tank di Kiev pada Sabtu.

Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 17 April 2022 | 13:11 WIB
Kota Sudah Hancur Lebur, Tentara Ukraina di Mariupol Belum Kibarkan Bendera Putih
Seorang anggota pasukan pro Rusia berjalan di dekat sebuah bangunan apartemen yang hancur dalam konflik Ukraina-Rusia di selatan kota pelabuhan yang terkepung Mariupol, Ukraina, Senin (28/3/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Alexander Ermochenko/aww/cfo)

SuaraBekaci.id - Tentara Rusi menggempur habis-habisan Kota Mariupol, Ukraina selama beberapa hari terakhir. Meski demikian, tentara Ukraina di Kota mauripol belum menunjukan tanda-tanda bakal menyerah.

Tentara Ukraina di Mariupol mulai Minggu pukul 06.00 waktu Moskow (10.00 WIB) diminta untuk meletakan senjara mereka.

Namun belum ada laporan apa pun 30 menit setelah ultimatum.

Sirene serangan udara terdengar secara berkala di seluruh Ukraina, tapi belum ada laporan tentang adanya pertempuran di kota pelabuhan itu.

Baca Juga:Inilah 6 Fakta Unik dan Menarik tentang Rusia

Rusia mengatakan pasukannya telah mengamankan kawasan perkotaan Mariupol dan hanya sejumlah kecil petempur Ukraina masih tersisa di dalam sebuah pabrik baja pada Sabtu.

Klaim Moskow bahwa mereka telah merebut Mariupol –medan peperangan terbesar dan daerah bencana kemanusiaan paling buruk– tidak dapat diverifikasi secara independen.

Jika klaim itu benar, Mariupol menjadi kota besar Ukraina pertama yang jatuh ke tangan Rusia sejak invasi mereka pada 24 Februari.

"Dengan mempertimbangkan situasi bencana yang berkembang di pabrik baja Azovstal, juga karena prinsip kemanusiaan semata, Angkatan Bersenjata Rusia menawarkan militan batalion nasionalis dan tentara bayaran asing mulai 06.00 (waktu Moskow) pada 17 April 2022 untuk menghentikan kekerasan dan meletakkan senjata mereka," kata kementerian pertahanan Rusia dalam pernyataan dikutip dari Antara.

"Semua yang meletakkan senjata diberi jaminan bahwa nyawa mereka akan selamat," tulis pernyataan, seraya menambahkan bahwa petempur Ukraina bisa meninggalkan pabrik itu pada pukul 10.00 tanpa senjata dan amunisi.

Baca Juga:Direktur Jenderal WHO Singgung Krisis Kemanusiaan, Menganggap Dunia Lebih Peduli Ukraina Dibanding Ethiopia

Belum ada respons dari pemerintah Ukraina di ibu kota Kiev.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini