
Platform jejaring sosial Facebook hingga Instagram menghapus unggahan dari akun-akun media yang dikendalikan Pemerintah Rusia.
Unggahan yang dihapus termasuk juga konten yang terhubung dengan tautan situs berita dari media-media yang dinilai telah dikendalikan tersebut.
Head of Global Affairs Meta Nick Clegg menyebutkan hal itu menjadi langkah tidak hanya menanggapi masalah invasi Rusia ke Ukraina namun juga karena sebelumnya Rusia mengeluarkan pernyataan membatasi operasional Meta di Rusia.
Langkah menurunkan unggahan yang berkaitan dengan informasi dari Rusia juga diambil oleh Meta karena kehadiran regulasi baru yang dinilai tidak proporsional.
Baca Juga:Warga Ukraina Berharap Dukungan Rakyat Indonesia
Regulasi itu mengharuskan perusahaan penyedia jasa di internet yang bukan berasal dari Rusia wajib membuka kantor di Rusia.
Meta mengaku telah melewati tahapan diskusi yang panjang dan berlarut- larut dengan regulasi komunikasi Rusia Roskomnadzor untuk mengakomodasi hal tersebut namun nampaknya tidak ditemukan titik temu.
4. Exxon akan keluar dari Rusia
Exxon Mobil akan keluar dari operasi-operasi di Rusia, termasuk ladang produksi minyak, katanya pada Selasa (1/3), menjadi perusahaan energi besar Barat terbaru yang keluar dari negara kaya minyak itu menyusul invasi Moskow ke Ukraina.
Keputusan itu termasuk operasi di proyek produksi minyak dan gas besar di Pulau Sakhalin di Timur Jauh Rusia. British BP PLC, Shell dan Equinor ASA dari Norwegia sebelumnya telah mengungkapkan rencana untuk meninggalkan operasi-operasi di Rusia.
Baca Juga:Tinggalkan Ladang Minyak dan Gas di Rusia, Valuasi ExxonMobil Diprediksi Turun
"Mengingat situasi saat ini, Exxon Mobil tidak akan berinvestasi dalam pengembangan baru di Rusia," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Exxon tidak memberikan jadwal untuk keluar, atau mengomentari potensi penurunan aset. Perusahaan mengutuk serangan Rusia dan mengatakan mendukung rakyat Ukraina.
5. Delegasi Rusia Dilarang ke Festival Film Cannes
Festival Film Cannes pada Selasa (1/2) waktu setempat mengatakan pihaknya tidak akan menerima kehadiran delegasi resmi pemerintah Rusia untuk acara edisi ke-75 itu pada Mei mendatang sebagai upaya untuk menyalurkan solidaritas kepada masyarakat Ukraina.
"Kecuali perang dapat berakhir dengan kondisi yang akan memuaskan rakyat Ukraina, telah diputuskan bahwa kami tidak akan menyambut delegasi resmi Rusia atau menerima kehadiran siapa pun yang terkait dengan pemerintah Rusia," kata penyelenggara dikutip dari Variety pada Rabu.
Pihak penyelenggara mengatakan acara festival itu menentang situasi perang serta mengecam sikap Rusia dan para pemimpinnya. Di sisi lain, pihaknya juga memuji keberanian semua orang di Rusia yang mengambil risiko untuk memprotes agresi dan invasi Ukraina.